Bogor, 28 Jumadil Awwal 1437/ 7 Maret 2016 (MINA) – Mantan biarawati yang kini aktif menjadi pendakwah, Hj. Irena Handono mengatakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) jangan hanya pada masalah teknis, tapi harus memaksimalkan kemerdekaan Palestina.
Menurutnya, ia sangat berharap KTT OKI tidak hanya teknis, karena sama halnya seperti pembohongan publik, maka penjajahan di Palestina tidak akan berhenti melainkan terus berlangsung.
“Sebenarnya yang kita hadapi bukan saja Israel. Namun di belakang Israel ada beberapa oknum di berbagai negara yang mendukungnya, Palestina tidak akan merdeka, jika Israel masih dibantu oleh dunia,” kata Irene saat dihubungi Mi’raj Islamic Nesw Agency (MINA), Senin (7/3).
Ia menambahkan, keamanan negara Palestina belum seutuhnya terjadi. Termasuk akses ke Masjid Al-Aqsha.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Kita ketahui, saat ingin ke Masjid Al-Aqsha, dalam akses perjalanan menuju ke sana sangat tergantung pada Israel, itu menunjukkan keamanan Palestina di bawah kendali Israel,” ujar Irene.
untuk itu, ia mengharapkan adanya KTT OKI di Indonesia ini, perjuangan kemerdekaan Palestina harus dioptimalkan.
Di sela itu dia mengatakan, peran muslimah dalam kemerdekaan Palestina dengan membuat program-program yang menanamkan pemahaman tentang Islam yang mengajarkan manusia menjadi penghuni dunia yang beradab.
KTT OKI kali ini dilaksanakan dilatarbelakangi berbagai konflik di Timur Tengah yang membuat perhatian kepada Palestina dan Al-Quds makin menurun. Sementara proses negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Otoritas dan pemukim ilegal Israel terus menggunakan kekerasan yang melampaui batas terhadap warga sipil Palestina dan membatasi akses mereka ke Masjid Al-Aqsha. (L/hna/P4)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)