Teheran, MINA – Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mempublikasikan sejumlah drone Inggris dan Amerika Serikat yang ditangkap karena melanggar wilayah udara Iran.
Dalam sebuah pameran di Teheran pada hari Sabtu (21/9), IRGC memamerkan kendaraan udara tak berawak Inggris, bernama Phoenix, disita oleh Divisi Aerospace-nya, demikian Press TV melaporkan.
Phoenix adalah drone pengawasan tempur semua cuaca, siang atau malam, real-time. Drone ini memiliki waktu penerbangan maksimum sekitar lima jam, ditenagai oleh mesin piston 20 kW (26 hp), memiliki kecepatan maksimum 166 km / jam dan lebar sayap 5,6 meter.
IRGC juga menampilkan pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal Aerosonde HQ milik Angkatan Darat AS yang digunakan untuk muatan multi-intelijen seperti peperangan elektronik dan relay komunikasi dalam satu penerbangan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Aerosonde dirancang untuk operasi berbasis ekspedisi darat dan laut serta dilengkapi untuk video full-motion siang / malam secara simultan. Ini terbukti di lapangan dengan lebih dari 300.000 jam terbang, termasuk panas di gurun dan dingin di Arktik.
Desert Hawk adalah drone Amerika lainnya yang dipamerkan. Ia memiliki panjang 0,86 meter dengan berat 3,2 kg. Ia memiliki daya tahan sekitar satu jam dengan motor listrik mengendarai baling-baling pendorong yang tenang.
Pada bulan Juni, Iran menembak jatuh pesawat mata-mata Amerika yang mengganggu di provinsi selatan pantai Hormozgan.
IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat tak berawak Global Hawk buatan AS dijatuhkan oleh Angkatan Udara di dekat wilayah Kouh-e Mobarak setelah pesawat itu melanggar wilayah udara Iran. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata