Jakarta, MINA – Prakarsa Lintas Agama untuk Pelestarian Hutan (Interfaith Rainforest Initiative/IRI) Indonesia terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam aksi melestarikan hutan tropis dan melindungi masyarakat adat sebagai penjaga hutan.
Fasilitator Nasional IRI Indonesia Dr. Hayu Prabowo mengatakan kepada MINA, Jumat (8/3), pihaknya tengah menggencarkan program Webinar Series yang menjadi bagian dari program bulanan guna memberikan edukasi dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu “Kehutanan dan Hak Masyarakat Adat.”
“Dengan diselenggarakannya webinar ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga dan memicu diskusi yang konstruktif guna mendukung upaya pelestarian hutan tropis di Indonesia,” ujarnya.
Menurut Hayu, program tersebut dirancang sebagai sarana efektif dalam menjangkau berbagai target audiens melalui berbagai kanal platform sharing media.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Prakarsa Lintas Agama Untuk Hutan Tropis (IRI Indonesia) merupakan wadah bagi semua pemimpin agama dan komunitas agama untuk bekerja bahu membahu dengan masyarakat adat, pemerintah, masyarakat sipil dan dunia usaha dalam aksi melindungi hutan tropis dan melindungi masyarakat adat sebagai penjaga hutan.
IRI Indonesia bekerja di tingkat lokal, provinsi, dan nasional untuk memobilisasi aksi berbasis agama untuk melindungi hutan.
Sebelumnya, Webinar Series dengan tema “Rainforest Guardians: Sinergi Pemuka Agama, Aktivis, Akademisi, dan Masyarakat Adat dalam Pelestarian Hutan Tropis Maluku Utara dan Aceh” telah sukses diselenggarakan pada Rabu, 28 Februari 2024, melalui platform Zoom.
Dalam acara ini, Dr. Delfi Suganda, S.H.I., LL.M, peneliti, akademisi, dan dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry Aceh, serta Adam Basirun, MH, tokoh agama, aktivis, dan akademisi yang juga menjabat sebagai Ketua LPLH SDA MUI Maluku Utara, menjadi narasumber utama.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Webinar ini mengupas peran sentral pemuka agama, aktivis lingkungan, akademisi, dan masyarakat adat dalam menjaga kelestarian hutan tropis di kedua provinsi tersebut.
Melalui presentasi dan diskusi mendalam, Webinar Series ini berhasil memberikan wawasan terkini tentang strategi keberlanjutan, mengatasi tantangan yang dihadapi, dan mengidentifikasi peluang kolaboratif untuk pelestarian alam.
Dengan melibatkan berbagai perspektif dari para pemangku kepentingan, termasuk pemuka agama, acara ini berhasil memperkaya pemahaman dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan keberlanjutan hutan tropis di Maluku Utara dan Aceh. (L/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa