Dublin, 17 Jumadil Awwal 1437/25 Februari 2016 (MINA) –Kampanye Solidaritas Irlandia-Palestina (Ireland-Palestine Solidarity Campaign / IPSC) berupaya terus mengkampanyekan solidaritas Irlandia terhadap perjuangan Palestina, melalui aksi boikot Israel.
“Situasi warga yang berada di bawah pendudukan Israel dan pengepungan digunakan sebagai senjata terhadap penduduk sipil, tidak dapat dibenarkan,” kata Ketua IPSC, Fatin al-Tamimi.
Ia, mengatakan bahwa Palestina sangat menghargai solidaritas rakyat Irlandia seperti yang diungkapkan melalui aksi boikot.
“Warga Irlandia di sini dapat membuat perbedaan dengan memutuskan untuk tidak membeli barang-barang Israel, dengan upaya ini akan dapat menekan pemerintah untuk membongkar apartheid Israel,” katanya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Fatin al-Tamimi, seorang wanita Palestina yang tinggal di Irlandia selama hampir 30 tahun, juga mengatakan bahwa ia dan komunitasnya ingin mendengar lebih banyak suara Palestina pada media Irlandia.
“Ada terlalu banyak laporan media untuk dapat didiskusikan. Kita perlu analisis yang lebih baik tentang bagaimana dan mengapa begitu banyak orang yang dibunuh dan kita perlu suara Palestina dalam wacana itu, ” kata Tamimi.
Fatin al-Tamimi, terpilih sebagai ketua Ketua Kampanye Solidaritas Irlandia-Palestina (IPSC), adalah orang Palestina pertama yang menjabat posisi itu dalam sejarah lima belas tahun organisasi tersebut.
Fotografer freelance itu terpilih dalam Rapat Umum Tahunan IPSC, Sabtu (20/2) kemarin. Ia masih memiliki beberapa saudara yang tinggal di Hebron dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Seperti halnya banyak orang yang tinggal di pengasingan, keinginan Tamimi adalah untuk kembali ke tanah kelahirannya.
“Saya membawa harapan, tekad, keberanian dan cinta Palestina, dan impian saya adalah untuk kembali hidup di kota asal saya dari Al-Kalil (Hebron),” katanya.
Kampanye Palestina
IPSC saat memiliki sejumlah kampanye yang sedang berlangsung, termasuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan jurnalis di dalam penjara, Mohammed Al-Qiq, yang telah mogok makan selama lebih dari 90 hari.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
IPSC adalah kelompok solidaritas Palestina terbesar di Irlandia, didirikan pada akhir 2001 oleh sekelompok aktivis HAM, masyarakat, akademisi dan wartawan yang tertarik dengan perjuangan Palestina.
Saat ini lembaga non-partai yang mengkampanyekan politik yang mendukung manusia, hak-hak sipil, politik dan nasional rakyat Palestina di wilayahnya sendiri dan di pengungsian, menjaikan aksi boikot sebagai kampanya utamanya.
The IPSC telah ke garis terdepan dalam mempromosikan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) kampanye melawan Israel sejak panggilan dikeluarkan pada tahun 2005 oleh organisasi masyarakat sipil Palestina. (T/P4/P2)
Mi’raj Isamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza