Dublin, MINA – Irlandia, Spanyol, dan Slovenia mengisyaratkan mereka mungkin akan mundur dari Kontes Lagu Eurovision 2026 jika Israel diizinkan berpartisipasi, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik politik besar dalam kontes tersebut, lapor Anadolu.
Tekanan ini muncul di tengah meningkatnya kemarahan internasional atas genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, di mana setidaknya 64.700 warga Palestina syahid sejak Oktober 2023, dan kelaparan serta krisis kemanusiaan terus memburuk.
Dalam sebuah pernyataan, penyiar publik Irlandia RTÉ mengumumkan bahwa Dublin tidak akan berpartisipasi dalam Eurovision 2026 jika Israel diizinkan masuk, dan menyebut partisipasi tersebut tidak masuk akal mengingat hilangnya nyawa yang terus-menerus dan mengerikan di Gaza.
Stasiun penyiaran tersebut juga menyebutkan kekhawatiran tentang pembunuhan jurnalis di Gaza, pembatasan akses pers internasional, dan penderitaan para tawanan, dengan mengatakan keputusan akhir akan dibuat setelah Uni Penyiaran Eropa (EBU) mengeluarkan putusannya.
Baca Juga: UEA Kirim 7.200 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Pascagencatan Senjata
Menteri Kebudayaan Spanyol Ernest Urtasun mengatakan kepada stasiun penyiaran La Hora de La 1 bahwa meskipun keputusan akhir ada di tangan RTVE, pemerintah telah secara resmi meminta pengecualian Israel.
Ia memperingatkan jika EBU menolak, Spanyol dapat mempertimbangkan penarikan diri. Mengizinkan kehadiran Israel akan menormalkan perannya di forum internasional di tengah serangan Gaza yang sedang berlangsung.
Urtasun mencatat, langkah-langkah drastis mungkin diperlukan untuk menyelaraskan posisi Spanyol dengan solidaritasnya dengan Palestina.
Pada hari Jumat, RTV Slovenija, penyiar nasional, menyatakan Slovenia juga akan memboikot Eurovision 2026 jika Israel ikut serta, menyebut langkah tersebut sebagai tindakan solidaritas dengan Palestina.
Baca Juga: Netanyahu Tergetkan Normalisasi dengan Saudi dan Indonesia Sebelum Pemilu
Siaran tersebut pertama kali mengemukakan posisi ini dalam Sidang Umum EBU pada bulan Juli, yang mengisyaratkan sikapnya beberapa bulan sebelumnya.
EBU telah memperpanjang batas waktu bagi para penyiar untuk mengonfirmasi partisipasi mereka hingga pertengahan Desember. Pemungutan suara mengenai kelayakan Israel dijadwalkan pada sidang berikutnya di Jenewa pada tanggal 4-5 Desember.
Hasil akhir dapat menentukan apakah Eurovision 2026 menghadapi perpecahan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan beberapa peserta utama Eropa menolak untuk naik panggung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menlu Palestina Desak Uni Eropa Ambil Langkah Nyata Tegakkan Gencatan Senjata di Gaza















Mina Indonesia
Mina Arabic