Islamabad, MINA – Juru bicara Kementerian Keuangan Pakistan Khaqan Najeeb, Sabtu (26/1) mengklaim, Pemerintah Saudi melalui Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank – IsDB) akan berinvestasi di sektor minyak senilai USD4,5 miliar atau sekitar Rp63,8 triliun.
“IsDB akan memberikan investasi minyak di Pakistan senilai USD4,5 miliar selama tiga tahun. Pembayaran akan dicicil selama tiga kali, dengan pembayaran cicilan USD1,5 miliar per tahun, ” kata Najeeb, demikian Anadolu Agency melaporkan yang dikutip MINA, Ahad (27/1).
Lebih lanjut, Najeeb mengatakan bahwa mereka telah menerima investasi minyak senilai 100 juta Dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun pada tahap pertama dan USD270 juta atau sekitar Rp3,8 triliun akan diberikan pada tahap kedua.
“Pembicaraan dengan Arab Saudi tentang peminjaman minyak telah selesai. Kami akan mulai menerima investasi minyak dari Kerajaan (Arab Saudi) mulai pertengahan Februari,” ungkapnya
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Najeeb menambahkan, saat ini Pakistan juga sedang dalam pembicaraan dengan IsDB mengenai investasi gas alam cair (Liquefied Natural Gas – LNG).
Sementara itu, Bank Negara Pakistan pada Jumat (25/1) mengatakan, pihaknya telah menerima dana investasi tahap ketiga atau terakhir senilai USD1 miliar atau Rp.14,1 triliun.
Pada Oktober 2018 lalu, Pemerintah Arab Saudi menjanjikan dana talangan senilai USD6 miliar; USD3 miliar untuk mendukung neraca pembayaran negara dan sisanya USD3 miliar untuk pembayaran impor minyak yang ditangguhkan, usai kunjungan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan ke Saudi.
Arab Saudi juga telah merencanakan untuk membangun kilang minyak senilai USD10 miliar di Kota Gwadar yang merupakan pelabuhan strategis di barat daya Pakistan.(T/Mufi/R01)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon