Anbar, Irak, 24 Sya’ban 1435/22 Juni 2014 (MINA) – Kelompok militan pimpinan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), dilaporkan telah menguasai dua kota di Irak Barat dan persimpangan strategis di perbatasan antara Irak dan Suriah.
Sumber-sumber keamanan Irak mengatakan, kelompok ISIL telah menguasai kota Rawah dan Ana di Anbar, Sabtu (21/6).
Sebelumnya, para militan juga menguasai kota Al-Qaim, penyeberangan perbatasan dan sekitarnya, menyusul penarikan kelompok militan yang lain, Tentara Suriah Merdeka (FSA) dan Front Al-Nusra. FSA dan Al-Nusra telah menguasai sisi perbatasan Irak sejak seminggu lalu.
Pengambilalihan Al-Qaim telah memaksa warga mengungsi ke arah timur, demikian Press TV yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
ISIL telah menguasai sebagian besar wilayah Irak Utara sejak 10 Juni.
Media Irak mengatakan lebih dari dua juta orang sejauh ini menyuarakan kesiapan mereka untuk bergabung melawan perjuangan ISIL.
Pada Sabtu, sebuah parade militer digelar di Baghdad sebagai bentuk solidaritas kepada tentara Irak yang terlibat pertempuran berat melawan kelompok ISIL.
Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) atau Negara Islam di Irak dan Suriah atau Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) adalah negara dan kelompok militan jihad yang belum diakui di Irak dan Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Status proklamasi sebagai sebuah negara yang berdiri sendiri dengan mengklaim wilayah Irak dan Suriah sebagai wilayahnya, belum diakui. Bahkan ISIL juga mengincar wilayah Levant yang termasuk di dalamnya Libanon, Israel, Yordania, Siprus dan selatan Turki.
Kelompok ini didirikan pada tahun-tahun awal Perang Irak dan berbai’at (bersumpah setia) kepada Al-Qaeda pada tahun 2004. Kelompok ini terdiri dari berbagai kelompok oposisi bersenjata.
Tujuan ISIL adalah untuk membangun sebuah kekhalifahan di sebagian wilayah Sunni Irak, kemudian memperluasnya ke wilayah Suriah.
Namun, pada bulan Februari 2014, setelah perebutan kekuasaan selama delapan bulan, Al-Qaeda memotong semua hubungannya dengan ISIL. (T/P09/EO2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon