Raqqa, Suriah, 11 Rabi’ul Akhir 1436/1 Februari 2015 (MINA) – Untuk pertama kalinya sejak dilaporkan pekan lalu, kelompok bersenjata Negara Islam atau ISIS mengkonfirmasi, mereka telah dipaksa keluar dari kota perbatasan Kobane, Suriah.
Tetapi dalam video yang dirilis Jumat (30/1) oleh Aamaq News Agency yang pro-ISIS, kelompok itu berjanji akan kembali menyerang, Albawaba News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Dalam video tampak dua pejuang bertopeng mengakui kekalahan mereka di Kobane menyusul serangan udara Amerika Serikat (AS) dan negara koalisi.
Pada Senin (26/1), pejabat Kurdi mengklaim kota itu 90 persen telah terbebas dari pejuang ISIS, yang beberapa bulan sebelumnya telah menguasai Kobane 50 persen.
Seorang pejuang ISIS bersumpah untuk mengalahkan milisi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di Suriah.
Kegagalan menguasai Kobane merupakan pukulan besar bagi ISIS.
AS dan beberapa sekutu Arabnya telah memojokkan posisi ISIS di Suriah sejak September 2014 melalui ratusan serangan udara.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
ISIS melancarkan serangan di wilayah Kobane pada pertengahan September dan menguasai lebih 300 desa Kurdi dan sebagian dari kotanya.
Menurut aktivis, kelompok pejuang itu mulai mundur beberapa pekan yang lalu dan mereka kehilangan lebih 1.000 pejuang.
Lebih 200.000 orang Kurdi dipaksa mengungsi dari rumahnya dan banyak yang melarikan diri ke negara tetangga Turki. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon