Kirkuk, Irak, 20 Jumadil Akhir 1436/9 April 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Islamic State atau ISIS telah membebaskan lebih 200 tawanan, terutama orang tua dan anak-anak masyarakat Yazidi yang ditahan selama delapan bulan di penangkaran, Mosul, Irak.
Penyerahan tawanan itu dilakukan di Kirkuk, Irak utara, Rabu (8/4), Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Hiwa Abdullah, seorang komandan pasukan Peshmerga di Kota Kirkuk mengatakan, sebagian besar dari 216 tawanan yang dibebaskan, termasuk 40 anak-anak, berada dalam kesehatan yang buruk dan menderita tanda-tanda kekerasan dan kelelahan.
Mereka yang dibebaskan kemudian dipindahkan ke Erbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi, untuk menerima pengobatan dan perawatan medis.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Tidak ada alasan yang diberikan dari ISIS atas pembebasan masyarakat Yazidi yang pertama kali diculik pada Agustus 2014 dari utara Kota Sinjar.
Ribuan warga Sinjar melarikan diri dan ratusan lainnya ditawan oleh ISIS.
Menurut sumber kepolisian, pembebasan dilakukan untuk mengurangi beban ISIS, karena harus menyediakan makanan, tempat tinggal dan perawatan medis bagi para tawanan.
Ada juga laporan yang belum dapat dikonfirmasi, pemimpin suku Yazidi dengan bantuan kepala suku Arab, membayar kepada ISIS untuk membebaskan keluarga mereka.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Ini adalah kedua kalinya ISIS membebaskan sekelompok besar tawanan. Pada Januari lalu, kelompok ini membebaskan sekitar 200 tawanan, yang kebanyakan suku Yazidi.
Meskipun gelombang serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat terus dilakukan dan militer Irak didukung oleh milisi Syiah melawan ISIS, kelompok bersenjata itu masih menguasai sekitar sepertiga wilayah Irak, termasuk Mosul, kota terbesar kedua di negara itu dan sekitar 70 persen Provinsi Anbar. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan