Baghdad, 9 Syawwal 1437/14 Juli 2016 (MINA) – Sebuah situs pendukung Islamic State (ISIS/Daesh) membenarkan gugurnya Omar Al-Shishani, seorang komandan tinggi kelompok itu di Irak.
Mengutip “sumber militer”, situs ISIS bernama Amaq pada Rabu (13/7) mengatakan, bahwa Shishani tewas di kota Sharqat saat ia bertempur melawan aksi-aksi militer Irak di kota Mosul.
Namun, media itu tidak menyebutkan kapan Shishani tewas.
Mosul adalah kota terakhir yang mash dikuasai oleh ISIS di Irak. Sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Al Jazeera tidak bisa secara independen memverifikasi laporan tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat pada bulan Maret mengumumkan bahwa pasukannya telah membunuh Shishani. Pentagon mengatakan, kematiannya kemungkinan akan menghambat operasi ISIS di Irak, Suriah dan di tempat lainnya.
Namun para pejabat AS tidak bisa memberikan kepastian cara terbunuhnya Shishani, hanya “kemungkinan” oleh serangan udara AS.
Shishani yang nama aslinya adalah Tarkhan Batirashvili, adalah pejuang tangguh yang sengit bertempur. Ia berasal dari Georgia.
Shishani yang juga dijuluki sebagai “Omar Chechnya”, adalah salah satu pemimpin ISIS yang paling dicari oleh Washington, dan kepalanya dihargai jutaan dolar AS.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Dia pernah berjuang sebagai pemberontak Chechnya yang melawan pasukan Rusia sebelum bergabung dengan militer Georgia pada tahun 2006.
Dia kemudian muncul kembali di Suriah utara sebagai komandan dari kelompok pejuang asing, dan menjadi pemimpin senior di ISIS. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon