Tobruk, Libya, 11 Rajab 1436/30 April 2015 (MINA) – Pejabat Libya di Torbuk mengatakan, kelompok afiliasi pejuang Islamic State atau ISIS di Libya membunuh dua wartawan Tunisia yang diculik tahun lalu, setelah sebelumnya lima wartawan televisi dibunuh pula pekan ini.
Pejabat Tunisia mengatakan Rabu (29/4), Pemerintah Tunisia akan segera mengirim delegasi ke Libya untuk membahas kasus ini, namun pejabat tersebut menolak untuk membenarkan kematian wartawan Sofian Chourabi dan Nadhir Ktari yang diculik sekitar delapan bulan yang lalu.
Seorang juru bicara resmi pemerintah Libya mengatakan, seorang militan yang ditangkap mengakui kelompoknya telah membunuh dua wartawan, Al Arabiya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dikatakan pula, kelompok yang membunuh lima wartawan sebelumnya adalah sama. Lima wartawan yang merupakan seorang warga Libya dan empat Mesir, bekerja untuk Barqa TV di Libya. Mayat mereka ditemukan di Libya timur dengan tenggorokan menganga pada Senin.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pemerintah saingan di ibukota Tripoli juga menyatakan dua warga Tunisia telah tewas, mengutip penyelidikan terhadap tersangka ISIS yang ditangkap.
Para wartawan yang bekerja untuk Barqa TV telah hilang sejak Agustus, ketika mereka berangkat ke Benghazi dari Tobruk setelah meliput pelantikan parlemen terpilih. Rute mereka melalui Derna, titik basis ISIS.
Kelompok setia ISIS telah mengeksploitasi kekosongan keamanan di Libya, di mana ada dua parlemen yang saling berseteru dan berbagai kelompok bersenjata lainnya berperang satu sama lain di beberapa wilayah.
ISIS telah mengklaim bertanggung jawab di Libya atas pembunuhan 30 warga Kristen Ethiopia dan 21 Kristen Mesir, serta serangan terhadap sebuah hotel di Tripoli, kedutaan dan ladang minyak. (T/P001/R02)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)