ISIS HUKUM MATI PEREMPUAN JURNALIS DI SURIAH

Ruqia Hassan, yang belajar filsafat di Aleppo University, menulis dengan nama pena Nissan Ibrahim. Foto: Twitter (Dok. The Guardian)
Ruqia Hassan, belajar filsafat di Aleppo University, ia menulis dengan nama pena Nissan Ibrahim. Foto: Twitter (Dok. The Guardian)

Raqqa, , 25 Rabi’ul Awwal 1437/5 Januari 2016 (MINA) – Kelompok militan Islamic State (/Daesh) telah mengeksekusi mati seorang perempuan jurnalis yang sehari-hari bertugas melaporkan kehidupan dan situasi sehari-hari di wilayah Raqqa, Suriah.

Eksekusi Ruqia Hassan, yang juga mahasiswi Falsafat Universitas Aleppo,  menjadikan ia sebagai perempuan jurnalis pertama dan sekaligus wartawan kelima yang melaporkan sepak terjang ISIS yang dibunuh sejak Oktober, demikian laporan organisasi jurnalis Suriah, Syria Direct.

Sejumlah aktivis mengatakan Ruqia dieksekusi mati oleh ISIS atas tuduhan terlibat kegiatan mata-mata, Independent dan The Guardian melaporkan, Selasa (5/1), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Korban, yang menggunakan nama pena Nisan Ibrahim, adalah seorang reporter independen. Kematiannya dikonfirmasi oleh Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS), sebuah kelompok yang mengekspos pelanggaran hak asasi manusia dari dalam wilayah Suriah.

Abu Mohammed, pendiri RBSS, mengatakan di akun Twitter pada Sabtu bahwa kata-kata terakhir Raqia adalah, “Saya di Raqqa dan saya menerima ancaman pembunuhan, dan ketika ISIS (menangkap) saya dan membunuh saya, itu tidak masalah karena mereka akan memenggal kepala saya dan saya memiliki martabat yang lebih baik daripada saya tinggal dalam kehinaan dengan ISIS.”

Saluran berita Arab, Al-Aan TV, melaporkan ISIS memberitahukan keluarga Raqia tentang eksekusi anggota keluarga mereka tiga hari lalu atas tuduhan ‘spionase’.

Seorang wartawan independen yang sebelumnya dengan RBSS, Furat al-Wafaa, mengatakan kepada Syria Direct bahwa Raqia sering berpartisipasi dalam ‘semua protes revolusi’. “Ruqia terus menantang IS (ISIS) dan sering melaporkan serangan udara yang terjadi di Raqqa,” ujarnya.

Pada Desember, ISIS mengeksekusi aktivis RBSS Naji Jerf, yang melahirkan karya terakhir ‘Islamic State in Aleppo’, sebuah film dokumenter yang mengekspos pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh kelompok radikal tersebut di Aleppo. (P022/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.