Mosul, 20 Rabi’ul Akhir 1437/30 Januari 2016 (MINA) – Kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) mengeksekusi lebih dari 20 militannya sendiri karena dituding melarikan diri dari “jihad” di provinsi Nineveh, barat laut Irak.
Sumber-sumber lokal melaporkan pada Sabtu (30/1), ISIS menangkap sekelompok militannya yang mencoba melarikan diri dari medan perang di kota Mosul dan mengeksekusi mereka di depan umum sebagai contoh bagi anggota lainnya.
“Para pembangkang ditangkap di sebuah pos pemeriksaan di sekitar Mosul pada Jumat malam. Setelah diidentifikasi sebagai pejuang yang telah meninggalkan posisi mereka di front pertempuran di Mosul barat, mereka dipindahkan ke Pengadilan Syariah untuk penuntutan,” kata seorang aktivis media lokal, yang berbicara kepada ARA News dalam kondisi anonimitas, mengutip perkataan seorang pejabat ISIS.
“Setelah interogasi singkat, Mahkamah Syariah memutuskan untuk memenggal kepala para pembangkang atas tuduhan pengkhianatan,” sumber melaporkan. Demikian ARA News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Para militan dipenggal kepalanya di pusat Mosul di depan ratusan orang, sebagian besar anggota dan komandan ISIS.
ISIS menganggap salah anggotanya yang meninggalkan posnya tanpa izin dan mengecapnya sebagai pengkhianat dan musuh.
Ini bukan pertama kalinya ISIS mengeksekusi militannya sendiri atas tuduhan pengkhianatan.
Pada tanggal 20 Desember 2015, kelompok itu telah memenggal sepuluh anggotanya sebagai hukuman atas “pengkhianatan tingkat tinggi” karena mengevakuasi pos mereka di medan perang tanpa koordinasi. (T/P001/P2)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata