Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISIS HANCURKAN SITUS SEJARAH USIA 2000 TAHUN DI SURIAH

Redaksi MINA - Senin, 5 Oktober 2015 - 12:55 WIB

Senin, 5 Oktober 2015 - 12:55 WIB

520 Views

monumen bersejarah di kota kuno Palmyra
<a href=

monumen bersejarah di kota kuno Palmyra" width="300" height="168" /> monumen bersejarah di kota kuno Palmyra

Palmyra, Suriah, 20 Dzulhijjah 1435/5 Oktober 2015 (MINA) – Militan Negara Islam (ISIS) kembali ledakan monumen bersejarah di kota kuno Palmyra, The Arch of Triumph, yang  didirikan sekitar 2000 tahun yang lalu.

Sebelumnya, ISIS telah menghancurkan dua kuil kuno yang menurut UNESCO adalah salah satu pusat kebudayaan masa lalu yang paling penting.

“The Arch of Triumph telah hancur lebur. ISIS yang melakukan itu,” tutur Mohammad Hassan al-Homsi, salah satu aktivis pelindung Palmyra seperti dikutip dari channelnewsasia, dan diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (5/10).

Observatorium Suriah yang berbasis di London, sebuah kelompok aktivis pemantauan konflik, jga mengkonfirmasi kehancuran The Arch of Triumph  itu.

Baca Juga: Menhan Iran Datang ke Cina di Tengah Gencatan Senjata

Sementara, Kepala Purbakala Suriah, Maamoun Abdulkarim juga melaporkan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa ISIS telah mencengkramkan angkaranya atas Palmyra. “Kota itu sudah hancur lebur,” ujar Abdulkarim.

Dirjen UNESCO, Irina Bokova menegaskan bahwa perusakan situs kuno itu juga merupakan kejahatan perang. Badan Perlindungan Purbakala milik PBB itu meminta seluruh komunitas internasional untuk mengecam tindakan ISIS yang “ingin menghapus sejarah dan identitas Suriah”, lewat penghancuran kompleks situs kuno Palmyra.

Bulan Agustus lalu, ISIS menghancurkan Kuil Baalshamin salah satu kota kuno dengan arsitektur terbaik- yang diketahui dibangun 2.000 tahun lalu.

Kota Palmyra merupakan kota penting dalam sejarah Timur Tengah. Sejak awal abad pertama hingga ketiga Masehi, kota ini berkembang di bawah pemerintahan Romawi, sampai kemudian membentuk kekaisaran sendiri yang terbentang dari Turki hingga Mesir.

Baca Juga: Banjir Besar di China Barat Daya, 80.000 Orang Mengungsi

Palmyra dianggap menjadi pencapaian penting dalam peradaban kuno Timur Tengah, karena dibangun berbeda dengan gaya kota kekaisaran Romawi lainnya.

Seperti Venesia, kota ini menjadi pangkalan bagi jaringan perdagangan. Hanya saja, Palmyra adalah padang pasir, dan kapal di sana adalah unta.

Barulah sebagian kecil peninggalan arkeologi dari situs kota ini yang telah digali. Sebagian besar peninggalan arkeologi masih terbenam di bawah tanah, dan terlalu rapuh untuk digali. (T/anj/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: UNODC: 27.000 Warga Afghanistan Terlibat Penggunaan Narkoba

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Tausiyah
Indonesia
Kolom
Khadijah