Kabul, 16 Rajab 1428/13 April 2017 (MINA) – Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri pada Rabu (12/4) waktu lokal di dekat Kementerian Pertahanan Afghanistan yang menewaskan sedikitnya lima orang.
“Setidaknya satu warga sipil dan dua anggota pasukan keamanan Afghanistan tewas (dalam serangan itu),” ungkap seorang juru bicara kementerian.
Ia menambahkan target serangan itu tampaknya adalah sebuah pos polisi di dekat markas militer, Ahram Online melaporkannya yang dikutip MINA.
Najih Danish, wakil juru bicara untuk Kementerian Dalam Negeri, mengungkapan tiga orang terluka dalam serangan di pusat Ibu Kota Kabul itu.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Sementara ISIS mengaku bertanggung jawab lewat sebuah pernyataan yang mereka siarkan secara daring.
Seorang petugas polisi di tempat kejadian mengatakan serangan tampaknya dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri yang berjalan kaki. Seorang saksi melaporkan melihat beberapa mobil rusak dan orang di dalam kendaraan mungkin cedera.
Bulan lalu, milisi ISIS menewaskan hampir 50 orang ketika kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghdadi itu menyerbu rumah sakit militer utama di Kabul.
ISIS cabang Afghanistan diduga sebagai dalang dalam beberapa serangan terhadap minoritas Syiah. Intelijen AS mengatakan kelompok ISIS memiliki basis besar di Provinsi Nangarhar dan Kunar.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Perkiraan kekuatan ISIS di Afghanistan bervariasi. Para pejabat AS mengatakan mereka percaya kelompok itu memiliki 700 pejuang, sementara pejabat Afghanistan memperkirakan jumlah mereka sekitar 1.500 orang.
Kelompok Taliban Afghanistan, yang mencoba untuk menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika Serikat di Kabul, sangat keras menentang ISIS.
Taliban dan ISIS telah terlibat bentrok karena masing-masing pihak berusaha memperluas wilayah dan pengaruh. (T/R11/P1)
Mi’raj Islamic News Agenc (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon