Kirkuk, MINA – Puluhan militan Islamic State (ISIS) menyelinap Senin malam ke sebuah wilayah di utara Kirkuk dan mengambil kendali saat ketegangan meningkat antara pasukan Irak dan tentara Kurdi.
Sputnik News melaporkan pada Selasa (17/10), mengutip sumber keamanan lokal bahwa militan mengambil alih Dibis, 35 kilometer utara Hawija, bekas benteng mereka yang direbut oleh tentara pemerintah Irak awal bulan ini.
Sumber tersebut mengatakan bahwa kemajuan ISIS tersebut terjadi setelah tentara Peshmerga Kurdi meninggalkan posisi mereka di sana. Sementara warga sipil telah meninggalkan daerah itu pergi ke Sulaymaniyah dan Erbil.
Komando Operasi Gabungan Irak mengatakan pada Senin bahwa pasukannya, yang didukung oleh Pasukan Mobilisasi Populer, telah mengambil alih dewan provinsi Kirkuk, ladang minyak dan pangkalan militer.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Operasi di Kirkuk diperintahkan oleh Perdana Menteri Haider Al-Abadi untuk mendapatkan kembali kendali pemerintah atas provinsi tersebut.
Pemerintah Baghdad telah mengumumkan niatnya untuk merebut kembali kendali atas daerah-daerah yang diperdebatkan dengan pemerintah daerah otonomi Kurdistan, sebagai tanggapan atas referendum kemerdekaan Kurdistan pada bulan September lalu.
Provinsi Kirkuk memiliki penduduk campuran orang Arab, Kurdi dan Turkmen. Daerah itu telah menjadi pusat krisis politik yang mengikuti referendum yang kontroversial.
Irak dan Kurdistan telah lama memperdebatkan distribusi pendapatan dari minyak bumi yang diekspor dari ladang di provinsi tersebut. (T/RI-1/B05)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)