ISIS TUNTUT PEMBEBASAN BOMBER WANITA DI YORDANIA

Sajida Al-Rishawi, bomber wanita Irak yang ditangkap di Amman. (Foto:
Sajida Al-Rishawi, bomber wanita Irak yang ditangkap di Amman. (Foto:

Amman, 5 Rabi’ul Akhir 1436/26 Januari 2015 (MINA) – Setelah membunuh seorang sandera Jepang bernama Haruna Yukawa yang diumumkan melalui video terbaru pada Sabtu (24/1), menuntut pembebasan Sajida Al-Rishawi, wanita yang divonis hukuman mati oleh .

Rishawi dijatuhi hukuman mati pada 2006 untuk tiga serangan bom di hotel ibukota Amman, Yordania, menewaskan 60 orang pada 9 November 2005 silam, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Wanita 44 tahun itu ditangkap empat hari setelah serangan yang juga menewaskan Ali Hussein Al-Shammari dan dua warga Irak lainnya saat meledakkan diri.

Korban terbanyak timbul ketika Shammari meledakkan sabuk bahan peledaknya di Radisson SAS Hotel saat acara pernikahan penuh tamu undangan.

Dua hotel lainnya juga mengalami serangan terkoordinasi dan sebagian besar korban adalah warga Yordania.

Setelah penangkapannya, otoritas Yordania menampilkan Rishawi di televisi pemerintah untuk mengakui dirinya telah menemani suaminya ke Yordania melakukan serangan.

Selama pengakuannya di televisi, Rishawi ditampilkan memakai sabuk peledak di jubah hitam panjangnya dan berbicara dengan tenang tentang bagaimana operasi itu dilakukan.

Rishawi mengaku, pada menit terakhir ia tidak berhasil mengaktifkan sabuknya untuk meledakkan dirinya.

Dia mengatakan suaminya adalah salah satu pembom, mereka telah melakukan perjalanan dari Irak menggunakan paspor palsu.

Pengadilannya digelar pada April 2006.

Abu Musab Al-Zarqawi pemimpin Al-Qaeda di Irak, juga jadi tersangka. Pria Yordania kelahiran Zarqawi yang tewas dalam serangan udara AS di Irak pada Juni 2006, sebelumnya telah mengklaim bertanggung jawab atas tiga pemboman di Amman.

Sebuah video yang dirilis Sabtu oleh ISIS, menunjukkan gambar sandera Jepang Kenji Goto memegang sebuah foto bergambar tubuh rekan senegaranya Haruna Yukawa yang sudah mati dieksekusi.

Video ini dirilis dengan rekaman audio suara seorang pria yang mengaku sebagai Kenji, menyalahkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe atas kematian rekannya karena gagal membayar uang tebusan $ 200 juta.

Suara juga mengungkapkan permintaan baru ISIS untuk pembebasan Sajida Al-Rishawi, dan mengatakan para militan tidak lagi menuntut uang, tetapi ingin “kakak mereka” dibebaskan.

“Ini sederhana. Anda memberi mereka Sajida dan saya akan dibebaskan,” kata suara suara dalam video.

Jepang mengirim menteri ke Yordania awal pekan ini. Namun Shinzo telah menolak mengomentari apakah ia akan meminta Amman untuk melepaskan Sajida. (T/P001/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0