Mosul, 28 Rabi’ul Awwal 1438/28 Desember 2016 (MINA) – Anggota militan Islamic State (ISIS) telah menyebarkan pesan anti-Natal dengan selebaran propaganda di kota Mosul yang berbicara tentang “kejahatan” Bapa Natal atau yang populer dengan sebutan Santa Claus.
Klaim kelompok militan itu menggambarkan Bapa Natal sebagai “setan merah” yang diciptakan oleh Barat untuk “merampok pikiran” pemuda Muslim dan menjauhkan mereka dari Islam. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Seorang sumber mengatakan kepada situs berita Irak Al-Sumaria, selebaran juga mengatakan bahwa Bapa Natal mendistribusikan anggur.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Dalam dua tahun terakhir mengendalikan Mosul, ISIS melarang perayaan Natal, tetapi tidak pernah secara langsung menentukan karakter Santa Claus,” kata sumber itu kepada Al-Sumaria.
Menurut sumber tersebut, ISIS menggambarkan Santa Claus sebagai seseorang yang membagikan alkohol dan mendorong pemuda kepada dosa dan pergaulan. ISIS menganggap meniru Santa Claus sebagai pesta pora dan imoralitas.
Kristen Irak dan Suriah telah menderita penganiayaan di bawah aturan ISIS. Mereka sebagai minoritas diberi pilihan untuk meninggalkan wilayah, masuk Islam, membayar pajak khusus, atau kematian. Sebagian memilih untuk meninggalkan ISIS yang mengklaim dirinya sebagai “Khilafah”.
Afiliasi ISIS di Mesir juga telah menargetkan gereja di Kairo dengan ledakan bom yang menewaskan 25 orang.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Saat pengumuman dibuat oleh ISIS, sebuah foto dirilis oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang menunjukkan pilot AS dalam kokpit F-16 mengenakan topi Santa.
Pilot AS itu terlihat memberikan acungan jempol kepada kamera pada Hari Natal, ketika pasukan pimpinan AS melancarkan 18 serangan udara terhadap posisi-posisi ISIS di Irak dan Suriah. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Ageny (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon