Jakarta, 22 Sya’ban 1436/9 Juni 2015 (MINA) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin, menyatakan, Muktamar ke-47 salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia itu mengusung tema besar Islam Berkemajuan.
“Sejak kelahirannya, Muhammadiyah terus mengusung gagasan Islam yang Bekemajuan, sebagai jawaban atas berbagai tawaran dan tantangan tentang gagasan apa yang ideal dalam masyarakat modern sekarang ini, kata Din dalam konferensi pers Muktamar Muhammadiyah k-47 di Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (9/6)
Islam yang Berkemajuan dalam pandangan Muhammadiyah adalah Islam yang tidak terikat pada lokasi atau ruang, seperti sebutan Islam Timur Tengah, Islam Indonesia, Islam Melayu, dan lain-lain.
“Karena watak Islam itu universal. Islam Berkemajuan melintasi dimensi ruang dan waktu, bertumpu pada dimensi ketiga yaitu dimensi gerak menuju ke depan,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Menurutnya, meskipun bergerak maju, Islam Berkemajuan tetap mengakomodasi watak positif nilai-nilai lokal tradisional.
“Islam Berkemajuan berorientasi ke depan, tidak statis, tidak terkait lokal dan waktu. Dengan watak rahmatan lil ‘alamin, toleran, terbuka, Islam Berkemajuan bergerak menciptakan peradaban Islam yang maju,” ujarnya
Muktamar Muhammadiyah ke-47 dijadwalkan digelar pada 18-22 Syawal 1436 H, atau 3-8 Agustus 2015 di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Perlehatan itu merupakan muktamar ke-2 memasuki abad ke-2 sejak berdirinya Muhammadiyah seabad lalu.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Konferensi pers Muktamar Muhammadiyah ke-47, jga dihadiri Dr. H. Agung Danarto, M.Ag (Sekretaris Panitia Pelaksana Pusat), Dr. H. Haedar Nashir, M.Si (Ketua Panitia Pengarah), dan Prof. Dr. H. Zamroni, M.Sc (Ketua Panitia Pelaksana Pusat).
Hadirkan Sisters Muhammadiyah
Rangkaian kegiatan Muktamar Muhammadiyah ke-47 dimulai dari 1 Agustus dengan Pawai Taaruf dan pembukaan Sidang Tanwir. Muktamar itu akan diikuti 5.000 peserta, 7.000 peninjau, dan diperkirakan sejuta penggembira.
Beberapa di antaranya datang dari 18 negara Cabang Istimewa Muhammadiyah di luar negeri. Selain juga organisasi menggunakan nama Muhammadiyah tapi tidak ada hubungan organisasi dengan Muhammadiyah Indonesia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Ada lima organisasi seperti itu, yang kami menyebutnya Sisters Muhammadiyah, yaitu dari Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, dan Laos.
Muktamar Muhammadiyah ke-47 adalah Muktamar Mandiri, tanpa bantuan APBN, sepenuhnya ditanggung internal Muhammadiyah, baik perorangan maupun kerjasama dengan perusahaan.
Agenda penting yang akan dibahas dalam muktamar antara lain program organisasi, model dakwah Muhammadiyah, dan wawasan Muhammadiyah tentang Islam.(L/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain