Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISLAM BERKEMBANG PESAT DI SKOTLANDIA

Admin - Ahad, 4 Oktober 2015 - 14:46 WIB

Ahad, 4 Oktober 2015 - 14:46 WIB

766 Views ㅤ

Dawud Duncan, seorang muallaf, berfoto bersama istirnya Sophie. (Sumber foto: Sunday Herald/Colin Templeton)

muallaf-berfoto-bersama-istirnya-Sophie.-Colin-Templeton-300x198.jpg" alt="Dawud Duncan, seorang muallaf, berfoto bersama istirnya Sophie. (Sumber foto: Sunday Herald/Colin Templeton)" width="476" height="314" /> Dawud Duncan, seorang mualaf Skotlandia, berfoto bersama istirnya Sophie. (Sumber foto: Sunday Herald/Colin Templeton)

Perkembangan umat Islam di Inggris Raya pesat. Tak terkecuali di Skotlandia. Banyak orang Skotlandia yang menjadi mualaf, terutama kaum muda perempuan. Saat ini, menurut catatan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Glasgow Pusat menyatakan telah menerima lebih dari 200 mualaf.

Dengan tingginya persentase arus lalu lintas mualaf, DKM Glasgow meminta bantuan seluruh DKM untuk pembinaan. DKM Glasgow juga akan berupaya untuk melindungi mualaf baru. Sebab, mereka masih khawatir mualaf baru akan diintimidasi.

Islam menjadi agama terbesar kedua di Inggris Raya. Berdasarkan hasil sensus pada 2011, populasi muslim di Inggris Raya mencapai 2.706.066. Populasi terbesar ada di Inggris (2.660.116 orang). Disusul Skotlandia (76.737), Wales (45.950), dan Irlandia Utara (3.832).

Komunitas muslim di Inggris Raya juga memberikan kontribusi positif. Dalam jajak pendapat yang melibatkan 4.000 orang pada 2012, umat muslim dikenal sebagai orang yang paling murah hati dalam memberikan bantuan, terutama ke sesama manusia.

Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir

Pada 2011, sebanyak 100.000 orang memeluk agama Islam, 66 persen merupakan perempuan. Antara tahun 2001 sampai 2009, populasi muslim meningkat hampir 10 kali lipat lebih cepat daripada angka pertumbuhan non-muslim.

Hannah, seorang muallaf berusia 25 tahun, mengaku dibesarkan tanpa memegang agama tertentu. “Saya kemudian mengkaji semua literatur agama,” ujar Hannah saat diwawancarai Sunday Herald, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Saya sempat berpikir untuk menjadi orang Kristen. Tapi, beberapa bulan kemudian, sambil merenung, saya tertarik dengan Islam. Saya mulai memahami kembali Islam dengan cara yang lebih emosional. Saya akhirnya menyukai kesederhanaan Islam,” lanjutnya.

Hannah mengucapkan kalimat Syahadat pada Juli lalu di Masjid Glagow Pusat. DKM Glasgow mengaku gembira menyambut Hannah. Dalam seminggu, DKM Glasgow, bisa menerima empat orang yang ingin menjadi mualaf.

Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia

“Saya tidak tahu persis alasan mereka. Tapi, jumlah mualaf meningkat sejak peristiwa 9/11 saat Islam dituduh dan disalahkan. Banyak yang mengkaji Islam dan justru malah tertarik masuk Islam,” kata Rizy Mohammad, Koordinator DKM Glasgow.

Sama seperti ketika seorang muslim murtad, keluarga yang bersangkutan jarang menerima keputusan berpindah agama. Hannah juga mengalami hal yang sama. Karena luasnya islamophobia, ibunya berpikir dia akan bergabung dengan ISIS.

Mualaf yang lain, Jay (bukan nama asli), juga memilih masuk Islam dan meninggalkan kehidupan malam, alkohol, dan perempuan PSK.

“Saya sekarang menghabiskan waktu untuk shalat dan berdoa. Batin saya terasa damai,” kata Jay. (T/P020/P4)

Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia
Kolom