London, MINA – Islam Channel, saluran yang berbasis di Inggris mengecam anggota parlemen dari Partai Konservatif, Nusrat Ghani, yang menghubungkan saluran itu dengan tindakan terorisme, dan menyebut tuduhan tersebut, ‘tidak hanya sepenuhnya tidak berdasar tetapi juga sangat ofensif’.
Islam Channel dituduh Ghani telah membuat hubungan antara jaringan berbasis agama dan serangan teror baru-baru ini di Paris dan Wina. MEE melaporkan, Kamis (5/11).
Ghani berbicara kepada Perdana Menteri Boris Johnson di House of Commons pada Rabu, merujuk pada serangan dan program pencegahan kontra-ekstremisme Inggris.
“Dengan tingkat ancaman teror Inggris sekarang pada tingkat yang parah menyusul serangan mengerikan di Paris dan Wina, seluruh parlemen bergabung dengan perdana menteri dalam solidaritas yang tulus dengan sekutu kami, Prancis dan Austria,” katanya.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Di sini, di Inggris, kami harus melipatgandakan dukungan kami untuk program anti-ekstremisme, dan ini keprihatinan saya tentang saluran TV yang berbasis di Inggris seperti Islam Channel,” lanjutnya.
Islam Channel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis bahwa mereka “ngeri” dengan komentar tersebut yang “sangat ofensif”.
“Dalam pernyataan Anda, Anda mencoba menarik hubungan antara Islam Channel dan serangan teroris baru-baru ini di Paris dan Wina,” tulis saluran itu.
Menurut saluran itu, mengaitkan Islam Channel dengan tindakan terorisme tidak hanya sepenuhnya tidak berdasar, tetapi juga sangat ofensif.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
“Adalah sembrono bagi seorang anggota parlemen untuk membuat pernyataan yang menyesatkan dan tidak benar, dengan demikian mempertaruhkan perpecahan masyarakat, terutama pada saat ketegangan memuncak setelah serangan teroris baru-baru ini,” lanjut pernyataan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas