Jogjakarta, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Kehidupan islami dan keragaman budaya Indonesia yang terdiri dari beraneka suku bangsa, menjadi daya tarik mahasiswa asing berkunjung dan belajar ke negeri ini.
Terlebih melihat keunikan masyarakat Indonesia yang dapat menyelaraskan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut laporan laman resmi Universitas Islam Indonesia (UII), kondisi ini menjadi bahan kajian menarik yang memantik rasa ingin tahu para mahasiswa asing tersebut.
Menurut media UII, tradisi Islam di Indonesia yang mampu berjalan selaras dengan keragaman budaya lokal, menjadi topik kajian dalam program “Islam and Hybrid Culture in Indonesia”. Program ini diikuti oleh setidaknya 13 mahasiswa asing dari berbagai negara, seperti Tiongkok, Vietnam, Kamboja, Filiphina, dan Tunisia.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Para peserta program sengaja tinggal beberapa waktu di Yogyakarta serta berkunjung ke kampus UII guna mempelajari Islam dan budaya Indonesia lebih dekat melalui program tersebut. Hal ini tampak dalam penyambutan secara resmi terhadap mereka di Gedung Prof. Dr. Sardjito, kampus terpadu UII beberapa waktu lalu.
Selama beberapa hari mereka mengikuti kuliah tematik di kelas yang mengetengahkan aspek-aspek unik dari masyarakat Muslim di Indonesia, mulai dari aspek budaya, ekonomi, sosial, dan politik. Pemahaman itu disampaikan oleh para dosen senior UII dan para pakar di bidangnya.
Tidak hanya itu, mereka juga diajak untuk berkunjung ke kantor organisasi Muhammadiyah dan Pondok Pesantren Al Munawwir Krapayak.
Rektor UII Harsoyo menyambut baik kedatangan para mahasiswa asing untuk belajar Islam dan budaya Indonesia di UII.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Menurutnya, di era keterbukaan seperti sekarang, sangat penting untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya dan komunitas. Apalagi para peserta masih berusia muda sehingga nantinya diharapkan dapat membangun jembatan persahabatan dengan para mahasiswa UII yang juga terlibat dalam program itu.
Sementara itu, Direktur Internasional Program UII Wiryono Raharjo mengatakan, program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Dalam pelaksanaan program, UII bekerjasama dengan Universitas Diponegoro, Semarang dan beberapa universitas mitra.
“Para peserta program memang dipilih dari universitas-universitas asing yang tengah menjalin kerja sama dengan UII sehingga bisa dilihat sebagian besar merupakan mahasiswa dari Asia Tenggara dan sebagian lagi dari Tiongkok serta Tunisia,” ujarnya. (T/P006/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru