Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISLAM JADI RUH SENI KEBUDAYAAN TANAH AIR

Septia Eka Putri - Rabu, 28 Oktober 2015 - 04:15 WIB

Rabu, 28 Oktober 2015 - 04:15 WIB

392 Views ㅤ

UIN-SYARIF-HIDAYATULLAH.jpg" alt="Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Gambar: visijobs.com)" width="228" height="179" /> Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (Gambar: visijobs.com)

Jakarta, 15 Muharram 1437/28 Oktober 2015 (MINA) – Para nara sumber Seminar Nasional Wajah Seni Budaya Islam Indonesia sepakat bahwa  Islam menjadi ruh pada segenap aktifitas seni kebudayaan di tanah air.

Seminar Senin (26/10) di Uniersitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menilai, seni pewayangan, karya-karya sastra, dan film menjadi sarana penyampaian pesan sekaligus ekspresi nilai-nilai keislaman di kalangan masyarakat nusantara.

Seminar menghadirkan tokoh nasional Fachry Ali, sastrawan Jamal D. Rahman dan sutradara film Hanung Bramantyo sebagai pembicara.

Dalam paparannya, Fachry mengungkapkan, salah satu produk seni kebudayaan tanah air yang menjadi medium penyampaian pesan dan ekspresi nilai keislaman tanah air adalah wayang. Wayang menjadi medium yang tepat karena selain hiburan rakyat, wayang merupakan hiburan kalangan istana.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Dengan jangkauan demikian, wayang menjadi medium efektif dalam penyampaian pesan sekaligus mengekspresikan nilia-nilai keislaman,” katanya.

Selain itu, Islam juga menjadi ruh dalam berbagai karya sastra yang dihasilkan para sastrawan tanah air. Salah satunya, novel Tenggelamnya Kapal Van Derwik karya agung Buya Hamka yang juga sudah diangkat menjadi film layar lebar.

Menurut Jamal, sepintas novel itu mengangkat romansa percintaan anak muda, namun pada kenyataannya novel tersebut berbicara tentang negosiasi Islam dan hukum adat.

Dia menambahkan, ketika nilai-nilai keislaman masuk dalam karya sastra, maka karya-karya sastra pun menjadi sangat indah. Bahkan, perpaduannya juga merefleksikan harmonitas Islam dengan kebudayaan setempat.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Sementara itu dalam perkembangan kontemporer, Hanung mengungkapkan, produk seni budaya yang menjadikan Islam sebagai ruh di dalamnya adalah film.

Menurutnya, film bukan sekedar produk hiburan, melainkan juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai bagi umat. (T/P007/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Internasional
Kolom
Indonesia