Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Islamic Book Fair 2025 Resmi Ditutup, Ajang Literasi dan Dialog Umat Islam Kembali Torehkan Antusiasme Tinggi

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - Senin, 23 Juni 2025 - 01:43 WIB

Senin, 23 Juni 2025 - 01:43 WIB

35 Views

Islamic Book Fair (IBF) 2025 resmi ditutup pada Ahad malam (22/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JCC), Senayan.(Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Islamic Book Fair (IBF) 2025 resmi ditutup pada Ahad malam (22/6/2025) di Jakarta International Convention Center (JCC), Senayan. Pameran buku Islam terbesar di Asia Tenggara ini kembali mencatatkan keberhasilan luar biasa, tak hanya dari jumlah pengunjung dan penerbit yang terlibat, tetapi juga dalam menghadirkan ruang strategis untuk memperkuat literasi Islam, mempertemukan ulama dan intelektual lintas negara, serta menghidupkan semangat jihad keilmuan di tengah masyarakat Muslim.

Dalam sambutannya pada acara penutupan, Ketua IKAPI DKI Jakarta, Hikmat Kurnia, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan IBF tahun ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua penerbit, pelaku usaha, lembaga, dan masyarakat luas yang telah hadir dan ikut meramaikan IBF 2025. Sampai jumpa di Islamic Book Fair tahun depan, semoga hadir lebih besar dan memberi dampak lebih luas lagi,” ujarnya.

200 Ribu Pengunjung, 222 Penerbit, 60 Acara Interaktif

Ketua Panitia IBF 2025, Husni Kamil, mengungkapkan bahwa selama lima hari penyelenggaraan, pameran buku Islam tahunan terbesar di Asia Tenggara tersebut dikunjungi lebih dari 200 ribu orang, mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Mereka datang dari berbagai kalangan, dari santri, pelajar, guru, mahasiswa, ibu rumah tangga, bahkan kepala keluarga, yang semua tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang digelar.

Baca Juga: BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca untuk Atasi Banjir di Jakarta

“IBF bukan sekadar pameran buku. Ini adalah ruang perjumpaan, ruang diskusi, ruang kompetisi, ruang inspirasi. Di sini umat Islam bersama-sama berjihad dalam bidang literasi. Dan itu sangat terasa selama lima hari penuh,” ujar Husni.

Sebanyak 222 penerbit ikut serta dalam IBF 2025, membawa ribuan judul buku yang mencakup berbagai topik dari fikih hingga fiksi Islami, dari literasi anak hingga karya intelektual global. Tak hanya itu, sebanyak 60 acara diskusi, seminar, peluncuran buku, hingga lomba berlangsung interaktif dan selalu dipadati pengunjung.

“Semua ruang acara selalu penuh. Itu mencerminkan gairah literasi Islam di Indonesia yang luar biasa,” tambahnya.

Pesan Damai dan Kecintaan terhadap Ilmu

Salah satu sorotan utama tahun ini adalah kehadiran Majelis Hukama Muslimin (MHM), yang melalui berbagai sesi bedah buku, seminar, dan dialog publik, mengusung pesan Nida’ Ahlul Qiblat, seruan untuk kembali pada persatuan umat Islam demi masa depan yang damai dan bermartabat.

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu di Musim Kemarau, BMKG: Waspadai Hujan Ekstrem

“IBF menjadi panggung penting bagi umat untuk berdialog, membangun pemahaman bersama, dan meneguhkan semangat ukhuwah. Inilah wajah Islam yang cerdas, damai, dan terbuka,” ujar Husni Kamil.

Ia juga menekankan bahwa literasi Islam yang berkembang dari lembaga-lembaga pesantren bisa menjadi contoh bagi penguatan literasi nasional. “Pesantren-pesantren datang rombongan setiap hari, membawa semangat membaca dan menulis yang kuat. Kita bisa belajar dari mereka bagaimana merawat semangat literasi di tengah zaman digital ini,” ujarnya.

Menuju IBF 2026: Lebih Luas, Lebih Inklusif

Tak hanya aspek edukatif, IBF juga menunjukkan potensi ekonomi Islam yang besar. Menurut panitia, sebagian besar penerbit dan pelaku usaha peserta berhasil mencapai target penjualannya.

“Antusiasme pengunjung membuktikan bahwa minat baca masyarakat sangat tinggi, dan buku-buku Islam tetap memiliki pasar yang kuat. Ini sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi berbasis literasi Islam di masa depan,” tambah Husni.

Baca Juga: Wagub Jambi Ajak Semua Pihak Bersinergi Tingkatkan Mutu Pendidikan

Dengan berbagai pencapaian tersebut, penyelenggara IBF optimistis tahun depan akan membawa skala dan dampak yang lebih besar. “Kita akan terus perluas akses, hadirkan lebih banyak penerbit, dan buka ruang dialog yang lebih luas antarumat,” ujar Hikmat Kurnia.

Sampai jumpa di Islamic Book Fair 2026, dengan semangat yang sama: mencerdaskan umat, membangun peradaban, dan merawat persaudaraan melalui buku dan ilmu.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Banjir di Kota Tangerang Surut, Akses Jalan ke Jakarta Kembali Normal

Rekomendasi untuk Anda