Reykjavik, 3 Dzulhijjah 1436/17 September 2015 (MINA) – Dewan kota di Ibu kota Islandia, Reykjavik menyetujui sebuah resolusi yang melarang seluruh produk buatan Israel, sebagai aksi protes atas kebijakan apartheid Israel terhadap Rakyat Palestina.
“Boikot tersebut akan diterapkan selama pendudukan wilayah Palestina terus berlanjut,” kata Anggota Dewan Kota Islandia, sebagaimana dilaporkan Al-Qassam dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (17/9).
Menurut surat kabar Yediot Aharanot Ibrani, resolusi itu telah diusulkan seorang Anggota Dewan Björk Vilhelmsdóttir yang menyebutkan, dirinya berniat untuk menghabiskan sisa tahun ini melakukan kerja kemanusiaan di wilayah Palestina.
Partai yang diusulkan resolusi tersebut, Aliansi Sosial Demokrat, memiliki mayoritas di dewan kota, tapi tidak di parlemen Islandia.
Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang
Dewan Kota telah di masa lalu mengadopsi sebuah resolusi yang mengakui hak-hak Rakyat Palestina tentang memperoleh kemerdekaan dan menjadikan negara yang berdaulat sendiri. Hal itu juga mengkritik kebijakan apartheid rasisme Otoritas Pendudukan Israel.
“Saya percaya bahwa kota ini mengirimkan pesan yang jelas tidak akan membeli produk dari Israel sementara Israel menindas orang lain atas dasar etnis dan ras, dan terus mendirikan dinding di dalam Palestina,” kata Vilhelmsdóttir.
Juru bicara kementerian luar negeri Israel, Emmanuel Nahason menyatakan, keprihatinannya atas keputusan tersebut. (T/P002/nrz/R05)
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)