Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISMAIL HANIYA: PEPERANGAN ‘ASF AL-MA’KUL’ JALAN MENUJU PEMBEBASAN AL-QUDS

Abu Al Ghazi - Kamis, 28 Agustus 2014 - 20:11 WIB

Kamis, 28 Agustus 2014 - 20:11 WIB

1429 Views ㅤ

Ismail Haniya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas saat merayakan kemanangan perang Asf Makul, di Kota Gaza, rabu 27/8. foto : mirajnews.com
<a href=

Ismail Haniya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas saat merayakan kemanangan perang Asf Makul, di Kota Gaza, rabu 27/8. foto : mirajnews.com" width="300" height="198" /> Ismail Haniya, Wakil Kepala Biro Politik Hamas saat merayakan kemenangan perang Asf Ma’kul, di Kota Gaza, Rabu (27/8). (Foto: mirajnews.com)

Gaza, 2 Dzulqa’dah 1435/28 Agustus 2014 (MINA) – Ismail Haniya, wakil kepala biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas, menegaskan, Rabu (27/8) sore Waktu Gaza, peperangan melawan para pejuang Palestina dengan Zionis Israel dengan sandi “Asf Al-Ma’kul (perang daun-daun Hancur)” merupakan jalan untuk pembebasan Al-Quds.

Dalam pidatonya di depan ribuan rakyat Gaza di halaman Kantor Parlemen Palestina, Gaza City, Haniya menekankan semua sayap militer dari gerakan perlawanan termasuk Al-Qassam telah berada di atas angin dalam pertempuran dengan Zionis Israel.

“Para pejuang perlawanan memulai serta mengakhiri peperangan dengan entitas Zionis dengan mengebom Haifa,” kata Haniya sebagaimana Koreponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gaza melaporkan.

Agresi militer Israel ke Jalur Gaza merupakan sebuah perkembangan yang sangat besar dalam tingkatan perlawanan dari setiap tingkatan baik darat, laut, mau pun udara, dan kemenangan perang Asf Al-Ma’kul merupakan kemenangan yang berlipat dari Perang “Hijaratus Sijjil (batu-batu penghancur)” November 2012 lalu.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya

“Ini merupakan akumulasi dari kerja keras dan panjang selama bertahun tahun melakukan persiapan yang bukan hanya untuk peperangan di Jalur Gaza, namun untuk pertempuran pembebasan Palestina bagian utara, Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha,” tutur Haniya menambahkan saat peperangan terjadi para pejuang bukan hanya bertahan namun telah berencana untuk melakukan penyerangan terhadap para tentara Zionis Israel.

Haniya mengatakan, perang di Jalur Gaza kali ini, belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah konflik dengan Zionis Israel, dan dunia telah menyaksikan perlawanan yang gagah berani serta menyaksikan kekompakan antara rakyat dan perlawanan.

“Mujahidin telah menghancurkan perpanjangan tangan dari tentara Israel dan di perbatasan Gaza menjadi legenda yang tak terkalahkan. Mereka (Israel) tidak masuk ke Gaza kecuali hanya di perbatasan, para pejuang menghancurkan tangan mereka dan mempermainkan pasukan penjajah tersebut,” tegas Haniya.

Di depan ribuan warga Gaza tersebut, Haniya menegaskan Jalur Gaza merupakan tempat untuk berkembangnya semua gerakan perlawanan, menekankan Hamas bangga telah bersatu bersama semua gerakan perlawanan selama pemerintahan mereka. “memulai dengan senjata dan memberikan rasa aman kepada rakyatnya, serta menangkap para agen musuh yang memegang belati di belakang para pejuang,” pungkas petinggi Hamas itu.

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Haniya juga menyampaikan salam hormat kepada rakyat Palestina terutama di Jalur Gaza terhadap yang telah merangkul dan mendukung para pejuang, meski pun mereka diserang dari darat laut dan udara. “Tetapi rakyat Gaza tetap teguh pada janji Allah dan para pejuang. Untuk itulah, 1,8 juta penduduk Gaza merupakan pahlawan,” kata Haniya.

Dia juga menegaskan bahwa keteguhan warga sipil di Jalur Gaza merupakan alasan untuk stabilitas perlawanan. Haniya juga menyapa para syuhada Jalur Gaza yang darahnya telah menjadi sebuah riwayat pada peperangan kali ini, dan merupakan bahan bakar sebuah kemenangan.

“Sesungguhnya Allah telah menjadikan para syuhada pada setiap peperangan dan kemenangan menjadi sebuah simbol. Ahmad Al-Ja’bari merupakan simbol dari kemenangan di perang Hijaratus Sijjil. Atas kehendak Allah, para pemimpin besar seperti Muhammad Abu Syamalah, Raid Al-Athar, dan para syuhada lainnya menjadi simbol kemenangan perang Asf Al-Ma’kul,” kata Haniya.

“Apakah entitas Zionis berfikir bahwa setelah kami mengalami perang 51 hari dan menghancurkan permukiman warga sipil dan dan membuat ratusan ribu warga sipil mengungsi, tidak akan mengungkapkan kegembiraannya setelah gencatan senjata? Akan tetapi semua Gaza, menyanyi dan bersukacita dan meninggikan Takbir kemenangan,” ujar Haniya lagi.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Haniya menekankan peperangan itu telah mengembalikan permasalahan Palestina dan menghidupkan perasaan baru kepada dunia Arab dan Islam. Menambahkan bahwa, Kemenangan bukan karena banyak bicara. “Sesungguhnya kemenangan tidak dibatasi kalimat namun kami dan Anda semua akan melanjutkan kemenangan menuju Al-Quds,” pungkasnya. (L/K01/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Rekomendasi untuk Anda