Kuala Lumpur, MINA – Kepala Biro Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh, bertemu perwakilan dari lembaga-lembaga masyarakat sipil Malaysia di ibukota, Kuala Lumpur, Sabtu (25/1) memaparkan risiko dari rencana perdamaian digagas Presiden Donald Trump yang disebut Kesepakatan Abad Ini.
Dia menekankan “perlunya kebulatan suara untuk menolak rencana Amerika Serikat ini dan dampaknya terhadap kawasan, masalah dan hak-hak rakyat Palestina.
Menurut sebuah pernyataan, Haniyeh menjelaskan “bahaya yang akan timbul akibat Kesepakatan Abad Ini, dan kondisi kemanusiaan yang akan makin sulit dialami warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.” Quds Press melaporkan Ahad (26/1).
Ia menyebut blokade Gaza yang mencekik dan pembatasan yang diberlakukan oleh pendudukan terhadap mereka, serta kondisi para pengungsi di kamp-kamp pengungsi.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Haniyeh beserta rombongan tiba di ibukota Malaysia, sebagai bagian dari kunjungan resmi ke luar negeri eksternal sejak 7 Desember 2019.
Ia mulai dengan mengunjungi Mesir, dan termasuk negara-negara Arab dan Islam.
Sebelumnya, pada Jumat (24/1), Presiden AS Donald Trump mengatakan ia bermaksud untuk mengungkap rencananya untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah sebelum Selasa depan, ketika ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi Israel, Benny Gantz. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza