Doha, MINA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan Israel telah gagal mencapai tujuannya setelah hampir 100 hari melakukan aksi genosida di Jalur Gaza.
“Rezim pendudukan hanya mengekspos sifatnya yang ‘haus darah dan membunuh’ kepada seluruh dunia setelah melakukan segala macam pembantaian di wilayah yang terkepung (Gaza),” kata Haniyeh.
Haniyeh menyampaikan pernyataan tersebut pada konferensi Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional di ibu kota Qatar, Doha pada hari Selasa (9/1).
Katanya, “keteguhan” penduduk Gaza telah menghalangi Israel untuk mencapai tujuannya.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Tujuan perang di Gaza yang diumumkan adalah untuk melenyapkan Gerakan Hamas, mengembalikan tawanan mereka dan melaksanakan rencana pengungsian,” kata Haniyeh.
“Saya beritahu Anda bahwa musuh, meskipun terjadi kehancuran dan pembantaian, telah gagal mencapai tujuan perang apa pun,” tambahnya.
Dia lebih lanjut menekankan bahwa gerakan perlawanan tidak dapat dihilangkan karena gerakan perlawanan ini ada di seluruh tanah air dan luar negeri serta dalam hati nurani umat Islam dan orang-orang bebas di dunia.
Haniyeh melanjutkan, setelah sekitar 100 hari, rezim Israel gagal membebaskan satu pun tawanan dari Gaza. Dia menambahkan, satu-satunya cara untuk mengembalikan para tawanan Israel ke rumah mereka hidup-hidup adalah dengan membebaskan semua tahanan Palestina.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Ia juga memuji front perlawanan di Gaza sebagai kelompok yang “kuat, kohesif dan menjanjikan,” seraya menegaskan bahwa mereka dapat melakukan perjuangan panjang melawan pendudukan.(T/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza