Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL AJAK INTELIJEN DUNIA BEKERJA SAMA HADAPI ISIS

Rendi Setiawan - Rabu, 10 September 2014 - 15:53 WIB

Rabu, 10 September 2014 - 15:53 WIB

704 Views

PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) dan Menhan Israel, Moshe Ya'alon (kana) Foto: AFP
(Foto: AFP)

Benjamin Netanyahu dan Moshe Ya’alon (Foto: AFP)

Al-Quds, 15 Dzulqa’dah 1435 H/ 10 September 2014 M (MINA) – Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya’alon, Selasa (9/9), menyerukan badan-badan intelijen dunia untuk bekerja sama melawan kelompok militan Negara Islam (ISIS).

“Untuk menghentikan dan mengatasi militan, kita telah banyak belajar sejak lama bahwa harus ada kerja sama antara badan-badan intelijen dari seluruh dunia, berbagi pengalaman dan kerjasama operasional,” katanya kepada radio publik, Maan News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Militan telah berada di garis depan serangan yang memiliki area sangat luas di Irak, dan juga memiliki wilayah cukup besar dari negara tetangga, Suriah.

Presiden AS Barack Obama Jumat(5/9), juga telah menyerukan koalisi untuk mengalahkan para militan sidang Dewan Keamanan PBB 24 September mendatang.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Mantan kepala intelijen militer Israel, Amos Yadlin mengindikasikan Israel kemungkinan akan berbagi intelijen dengan sekutu-sekutunya.

“Pengalaman yang kami kumpulkan di Timur Tengah yang berkaitan dengan ancaman dari Iran, (Lebanon Syiah) Hizbullah, apa yang terjadi di Suriah, organisasi teroris di Sinai dan Jalur Gaza adalah kualitas yang sangat baik dan kami berbagi dengan sekutu kami,” katanya kepada radio.

Seorang pejabat mengatakan kepada AFP bahwa Israel telah bekerja sama dengan otoritas terkait di Eropa dalam memerangi bahaya yang ditimbulkan oleh ISIS dan konsekuensi di Eropa.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahason mengatakan ancaman ekstremis Islam telah menjadi kenyataan di Eropa.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Bahaya yang diwakili oleh organisasi seperti ISIS ditunjukkan oleh serangan yang dilakukan oleh militan asal Prancis melawan Museum Yahudi di Brussels,” katanya, mengacu pada serangan penembakan Mei di mana empat orang tewas.

Diduga pria bersenjata Mehdi Nemmouche, seorang warga negara Perancis keturunan Aljazair, telah “punya pengalaman dalam terorisme yang sementara waktu tinggal di Irak dan Suriah,” kata Nahason.

Nemmouche diidentifikasi menjadi bagian dari sekelompok ekstremis yang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan di Suriah, menurut seorang jurnalis Perancis yang baru-baru ini dibebaskan.

Pekan lalu, Israel menunjuk Negara Islam dan al-Qaeda yang berafiliasi dengan Brigade Abdullah Azzam sebagai “organisasi-organisasi ilegal” di bawah standar hukum Israel, langkah-langkah hukum yang akan diambil terhadap mereka serta terhadap sebagian orang yang mendukung atau membiayai mereka.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Brigade Abdullah Azzam adalah kelompok militan Lebanon bekerja sama dengan Al-Qaeda yang secara periodik mengklaim serangan roket terhadap Israel. (L/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Dunia Islam
Palestina
Internasional
Palestina
Afrika