Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL AKAN CABUT KARTU IDENTITAS SEKITAR 230.000 WARGA PALESTINA DI AL-QUDS

Rana Setiawan - Senin, 26 Oktober 2015 - 22:18 WIB

Senin, 26 Oktober 2015 - 22:18 WIB

369 Views

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)

Perdana Menteri <a href=

Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)" width="300" height="211" /> Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: Dok. Nahar Net)

Al-Quds, 13 Muharram 1437/26 Oktober 2015 (MINA) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mempertimbangkan penarikan kartu identitas biru Al-Quds dari sekitar 230.000 warga Palestina yang tinggal di pinggiran timur Al-Quds, menurut Saluran II Israel.

Menurut sumber media Ibrani itu, usulan Netanyahu dibahas dalam rapat kabinet sekitar dua pekan lalu, dan bertujuan untuk menarik kewarganegaraan Al-Quds dari warga Palestina yang tinggal di lingkungan Distrik Kamp Pengungsi Shuafat, Kafr Aqab, dan as-Sawahreh, selain distrik-distrik lainnya yang terletak di luar benteng pemisahan yang didirikan Israel.

Dua pekan lalu, kabinet Israel mengumumkan, polisi Israel akan berhak “memaksakan penutupan pada” apa yang digambarkan sebagai “pusat gesekan dan hasutan di Al-Quds” dan “sesuai dengan pertimbangan keamanan,” demikian Kantor Berita WAFA melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (26/10).

Kabinet juga menyetujui pencabutan status tinggal bagi warga Palestina yang melakukan serangan terhadap sasaran-sasaran Israel.

Baca Juga: Memalukan, Untuk Lepas Satu Sandera di Gaza Harus Libatkan Trump

Kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem menyerukan respon pemerintah Israel untuk eskalasi baru-baru ini di daerah “sangat berkebalikan dari apa yang harus dilakukan” dalam mengakhiri kekerasan.

“Peristiwa beberapa pekan terakhir tidak dapat dilihat dalam ruang hampa, terisolasi dari realitas yang sedang berlangsung, penindasan harian bagi empat juta orang, dengan tidak ada harapan perubahan yang terlihat,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pekan lalu.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Arab Desak PBB Selamatkan Anak-Anak Gaza dari Kelaparan

Rekomendasi untuk Anda