Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel akan Lanjutkan Proyek Permukiman E1 untuk Pisahkan Tepi Barat

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 28 detik yang lalu

28 detik yang lalu

0 Views

Pembangunan permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel. (Foto: Anadolu)

Yerusalem, MINA – Pendudukan Zionis Israel akan kembali melanjutkan rencana untuk memperluas permukiman ilegal di wilayah sensitif E1 di sebelah timur Yerusalem yang diduduki, Haaretz melaporkan pada Senin (14/7).

Rencana E1 yang dihidupkan kembali dipandang sebagai salah satu proyek permukiman paling berbahaya dalam beberapa dekade. Proyek ini tidak hanya mengancam prospek perdamaian, tetapi juga kelangsungan hidup desa-desa Palestina di jantung Tepi Barat.

Langkah ini akan membelah Tepi Barat menjadi dua dan menghancurkan prospek masa depan negara Palestina yang terhubung secara geografis.

Dikutip dari Quds News, untuk pertama kalinya sejak 2021, Dewan Perencanaan Tertinggi Israel akan membahas rencana E1. Sidang dengar pendapat publik dijadwalkan pada 6 Agustus, di mana warga Palestina dan kelompok hak asasi manusia dapat mengajukan keberatan resmi.

Baca Juga: Jumlah Tentara Zionis Bunuh Diri Meningkat, Krisis Mental Meluas

Proyek ini telah dibekukan selama bertahun-tahun karena tekanan internasional, terutama dari Amerika Serikat.

E1 mencakup sekitar 12 kilometer persegi dan menghubungkan permukiman ilegal Ma’ale Adumim dengan Yerusalem yang diduduki. pendudukan Israel bertujuan untuk menghubungkan blok-blok permukiman utama dan mengisolasi Yerusalem dari wilayah Tepi Barat lainnya. Para kritikus memperingatkan hal ini akan menghancurkan solusi dua negara.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengonfirmasi pada bulan Mei bahwa pemerintah bermaksud untuk menyetujui rencana pembangunan tersebut.

Berbicara di sebuah konferensi permukiman, ia menyebut pembangunan E1 sebagai “akhir de facto bagi negara Palestina”, dan menyerukan agar satu juta pemukim tambahan dibawa ke Tepi Barat.

Baca Juga: Tiga Tentara Israel Tewas di Jabalia

Pada awal Maret, kabinet keamanan Israel menyetujui jalan pintas bagi warga Palestina di selatan E1. Jalan tersebut secara fisik akan memisahkan lalu lintas Palestina dari Jalan Raya utama 1, yang menghubungkan Yerusalem dengan Ma’ale Adumim, dan hanya akan diperuntukkan bagi para pemukim.

Kelompok Israel, Peace Now, memperingatkan pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu memanfaatkan genosida di Gaza dan gangguan global untuk mendorong fakta-fakta yang tidak dapat diubah di lapangan.

Organisasi tersebut mengatakan langkah-langkah ini menghancurkan harapan akan solusi politik dan memicu pertumpahan darah yang tak berkesudahan.

“Jika dilaksanakan, rencana ini akan menjadi kejahatan terhadap generasi mendatang,” kata Peace Now.

Baca Juga: Warga Israel Dukung Gencatan Senjata, Netanyahu Geram

Para analis mencatat proyek E1 akan menghilangkan koridor lahan terbuka terakhir antara Ramallah, Yerusalem, dan Betlehem, sebuah wilayah yang dihuni oleh hampir satu juta warga Palestina.

Tujuannya adalah menciptakan sabuk permukiman yang berkesinambungan dari Tepi Barat tengah hingga Yerusalem, tanpa menyisakan ruang bagi ibu kota atau negara Palestina yang layak. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Yakinkan Koalisi: Serangan ke Gaza Tetap Berlanjut Meski Ada Kesepakatan

Rekomendasi untuk Anda