New York, 7 Rabi’ul Akhir 1437/17 Januari 2016 (MINA) – Israel menanggapi dengan skeptis pengumuman pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran dengan mengatakan, akan terus memonitor aktivitas nuklir Iran.
“Pencabutan sanksi minyak membuat roda mesin teror Iran akan beroperasi di seluruh dunia, dan Israel akan terus memonitor semua tindakan Iran, tentang aktivitas nuklirnya dan aktivitas terornya,” kata Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon pada sebuah pernyataan, Ahad (17/1).
Dia menekankan dengan mengatakan, dunia tidak harus “buta” dengan upaya Iran untuk menghentikan aktivitas nuklir. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Iran terus bercita-cita menuju senjata nuklirnya, komunitas internasional tidak boleh buta,” kata Danon.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepada parlemennya, hanya “ekstrimis” yang tidak senang dengan kesepakatan nuklir negaranya dengan kekuatan dunia.
“Dalam (melaksanakan) kesepakatan, semua senang kecuali Zionis, penghasut perang, penabur perselisihan di antara negara-negara Islam dan ekstremis di Amerika Serikat (AS). Sisanya senang,” katanya.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, langkah yang diambil oleh Teheran telah merubah secara mendasar program nuklirnya.
“Hari ini, Amerika Serikat, teman-teman kita dan sekutu di Timur Tengah, dan seluruh dunia, lebih aman karena ancaman senjata nuklir telah berkurang,” kata Kerry.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan, sebagai hasilnya, sanksi ekonomi dan keuangan multilateral dan nasional terkait dengan program nuklir Iran diangkat.
“Semua pihak tetap yakin bahwa kesepakatan bersejarah ini baik, kuat dan adil, dan itu memenuhi semua persyaratan,” kata Mogherini dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB