Tel Aviv, MINA – Tentara pendudukan Israel pada Ahad (17/12) pagi, mengakui seorang perwira dan tentaranya tewas, dan dua perwira serta tiga tentara lainnya terluka parah, akibat bentrok dengan pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Sebelumnya, pada Sabtu (16/12), Brigade “Al-Qassam” (sayap militer gerakan Hamas) menyiarkan adegan keberhasilan operasinya yang dilakukan Jumat (15/12) lusa, di mana para pejuangnya melenyapkan sepuluh tentara Israel di Daerah Juhr al-Dik, sebelah timur wilayah tengah di Jalur Gaza.
Saluran berita Ibrani 12 pada Sabtu (16/12) melaporkan, 20 tentara Israel tewas dalam pertempuran di Shujaiya selama se0ekan terakhir. Sementara tentara Israel juga mengumumkan, bahwa 35 tentara terluka selama 24 jam terakhir.
Tentara pendudukan mengumumkan, jumlah korban tewas pada Kamis lalu telah mencapai 445 tentara sejak 7 Oktober, termasuk 119 perwira, yaitu sekitar 27% dari jumlah tentara yang terbunuh.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sementara itu, Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam menegaskan, jumlah kematian dan cedera yang diumumkan secara resmi oleh tentara pendudukan Israel adalah tidak nyata dan bohong.
“Justru yang kami lihat terpecah belah adalah tentara musuh, bukan Al-Qassam. Brigade,” katanya.
Selama 72 hari berturut-turut, pendudukan Israel, dengan dukungan Amerika dan Eropa, melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, ketika pesawat-pesawatnya mengebom sekitar rumah sakit, gedung, menara, dan rumah warga sipil Palestina, sehingga menghancurkan mereka di atas kepala penduduknya, dan mencegah masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang menyebabkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 18,800 orang yang mati syahid.
Selain itu 50,897 orang terluka, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, infrastruktur yang sangat besar kehancuran dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut sumber-sumber Palestina dan PBB. (T/B04/P1)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj News Agency (MINA)