Tel Aviv, MINA – Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa 36 orang tentara dirawat di rumah sakit di utara selama 24 jam terakhir karena cedera saat mengahadapi perlawanan Palestina di Jalur Gaza.
Sekitar 19 orang di Rumah Sakit Nahariya, delapan di Rumah Sakit Ziv di Safed, lima di Rumah Sakit Carmel, dua di Rumah Sakit Bnei Zion, dan masing-masing satu di Rumah Sakit Rambam di Haifa dan Rumah Sakit Hillel Yaffe. Almayadeen melaporkan, Senin (18/11).
Jumlah total korban tentara cedera yang dirawat di rumah sakit di Israel sejak 10 Oktober 2023 telah meningkat menjadi 22.240 orang.
Awal bulan ini, media Israel melaporkan bahwa 24 tentara Israel telah tewas di Gaza utara sejak awal November, lima di antaranya tewas di kamp pengungsi Jabalia pada 12 November.
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
Perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan penyerang Israel, khususnya di Gaza utara, menghancurkan kendaraan militer mereka dan menyerang tentara mereka dari jarak dekat, sehingga menyebabkan serangan langsung dan kematian di antara barisan mereka.
Pada tanggal 5 November, para ahli militer yang sebelumnya menduduki posisi senior di militer pendudukan Israel mengonfirmasi bahwa perang tersebut menelan biaya yang sangat besar, biaya yang jauh melampaui apa yang dapat ditanggung oleh para prajurit angkatan darat Israel.
Mantan Mayor Jenderal Noam Tibon, yang menjabat sebagai komandan Korps Utara militer Israel, mengatakan, “Sayangnya, angkatan darat Israel tidak mengatakan yang sebenarnya. Kami kekurangan 10.000 prajurit dalam perang ini, yang setara dengan satu divisi penuh.”
Militer pendudukan Israel juga kehilangan divisi lain, antara yang tewas dan yang terluka, selama perang, kata Tibon kepada Saluran 12 Israel.
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara
Perlu dicatat, kekurangan tenaga kerja yang parah dalam militer pendudukan Israel telah dilaporkan, dengan laporan yang mengungkap pengurangan besar dalam jumlah prajurit tempur, sementara pemerintah pendudukan Israel merancang pengecualian komunitas Haredi dari dinas militer. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza