Tel Aviv, MINA – Militer Israel mengatakan lebih dari 100 tentara telah tewas sejak dimulainya serangan darat rezim di Jalur Gaza, lebih dari dua bulan setelah Israel melancarkan perang di wilayah yang terkepung.
Tentara mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/12) mengenai kematian empat tentara, dan mencatat bahwa tiga dari mereka tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan pada Ahad (10/12).
Pernyataan itu menambahkan, korban jiwa terbaru menjadikan jumlah korban tentara Israel yang terbunuh dalam serangan darat terhadap pejuang gerakan perlawanan Hamas Palestina menjadi 101 orang.
Angka tersebut muncul sehari setelah tentara Israel mengatakan 425 tentara tewas sejak dimulainya konflik Gaza pada awal Oktober.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Menurut rilis militer, 1.593 tentara lainnya juga terluka, termasuk 559 tentara yang terluka dalam invasi darat ke Gaza.
Surat kabar harian Israel Yedioth Ahronoth juga melaporkan pada hari Sabtu bahwa lebih dari 5.000 tentara telah terluka di Gaza sejak konflik terbaru dimulai, dan lebih dari 2.000 tentara secara resmi diakui oleh kementerian urusan militer rezim sebagai penyandang disabilitas.
Sementara itu, surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz telah memeriksa data yang dikeluarkan oleh rumah sakit, tempat tentara Israel yang terluka dirawat, dan menemukan “kesenjangan yang tidak dapat dijelaskan antara data yang dilaporkan oleh militer dan data dari rumah sakit.”
Data rumah sakit menunjukkan jumlah tentara yang terluka dua kali lebih tinggi dari jumlah tentara, dan surat kabar tersebut melaporkan bahwa jumlah tersebut kemungkinan besar lebih rendah.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Israel mengobarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan atas kekerasan yang semakin intensif terhadap warga Palestina.
Agresi Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 17.997 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai 49.229 lainnya.
Rezim Tel Aviv telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana. (T/R2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel