Tel Aviv, 18 Ramadhan 1437/23 Juni 2016 (MINA) – Presiden Entitas Zionis Reuven Rivlin, Senin (20/6), memperingatkan akibat dan dampak yang terjadi atas berlanjutnya aktivitas gerakan “pemboikotan internasional pada Israel” yang dikenal dengan BDS (Boycot, Divestment and Sanction).
Pengaruh boikot tersebut telah berdampak negatif pada indikator-indikator politik, ekonomi, dan militer Israel, demikian Pusat Informasi Palestina (PIP) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Radio Zionis menyebutkan bahwa selama pertemuanya dengan PM Belgia Charles Michel di Brussel, Presiden Reuven Rivlin memperingatkan akibat yang terjadi dari aktivitas gerakan BDS. Kunjungan Presiden Reuven Rivlin ini terjadi di tengah-tengah ketakutan meluasnya gerakan BDS di Eropa, hal yang sering disampaikan presiden Zionis di banyak kesempatan.
Pada akhir Mei lalu, digelar konferensi kontra BDS di kantor PBB di New York, yang difasilitasi secara resmi oleh pemerintah Zionis. Konferensi ini digelar sebagai upaya dari pemerintah Zionis untuk meyakinkan negara-negara dan para tokoh untuk mengoreksi kebijakan pemboikotan terhadap Israel, serta mencegah menyebarnya gerakan BDS dan menghentikan bertambahnya para pendukung gerakan ini dalam segala bentuknya.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Gerakan BDS adalah sebuah gerakan global yang diluncurkan pada tahun 2005. Gerakan ini menyerukan pemboikotan pada “Israel” dan penarikan investasi dari Israel serta pemberlakuan sanksi pada “Israel”, agar mematuhi hukum internasional dan prinsip-prinsip dasar HAM, yang menjamin hak orang-orang Palestina untuk menentukan nasib mereka dan mengizinkan para pengungsi Palestina kembali ke tanah dan negara mereka.
Kampanye global untuk memboikot Zionis ini mendapatkan sambutan besar di kampus-kampus Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Studi baru yang dilakukan di AS menunjukkan bahwa sepertiga orang AS yakin bahwa pemboikotan ini beralasan.
Gerakan pemboikotan global pada Israel ini juga telah menyebabkan kerugian ekonomi, menyusul pembatalan transaksi senilai 23 miliar Dolar AS dan turunnya nilai ekspor sekitar 2,9 miliar dolar AS, di tengah-tengah prediksi kerugian yang terjadi antara 28-56 milyar dolar pada produk nasional Israel. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel