Jalur Gaza, 22 Rabi’ul Awwal 1436/13 Januari 2015 (MINA) – Penasehat Keamanan Nasional Israel, Jacob Amidror, menduga bahwa Brigade Al-qassam “sayap militer gerakan Hamas,” setelah perang terakhir, terus melakukan pengembangan kekuatan militer, hirarkis dan struktur dengan sangat drastis.
Al-Qassam adalah salah sebuah gerakan perlawanan Palestina yang paling ditakuti Israel dalam perang bulan Juli-Agustus tahun lalu, dengan kemajuan persenjataan yang mengejutkan Israel dan meminta banyak korban dari fihak zionis itu.
Media-media massa Israel mengutip keterangan Amidror yang mengatakan, tantangan yang akan dihadapi Israel pada tahun 2015 adalah bahwa Hamas memiliki 3.200 roket setelah mereka tetap teguh di Jalur Gaza pada perlawanan terakhir, Hamas mengembangkan terowongan-terowongan untuk menyerang Israel dengan jumlah besar.
Amidror menyimpulkan bahwa Hamas akan tetap mengembangkan kemampuan roket-roket mereka, khususnya yang berkaitan dengan penyediaan materi-materi dasar pembuatan roket setelah menghadapi krisis yang datang dari Mesir terhadap Jalur Gaza.
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
Amidror menegaskan bahwa Hamas juga mengembangkan kemampuan militer dan diyakini akan da0pat membuat kejutan-kejutan yang beraneka ragam pada perang berikutnya, sebab masih banyak persenjataan modern Al Qassam yang belum sempat digunakan pada perang terakhir lalu.
Amidror menambahkan bahwa salah satu pemimipin militer Hamas “Marwan Isa” dan pembantunya “Ayman Naufal” melakukan pembentukan militer dalam jumlah besar baru di Selatan Jalur Gaza setelah tewasnya salah satu pemimpin tertinggi mereka, Roid Al-Athar dan rekannya pada perang terakhir lalu.
Amidror menghimbau kepada pihak militer Israel agar selalu siap untuk perang darat, perang jalanan di Lebanon, hingga perang susupan di Gaza dan operasi militer di Iran, yang ini semua tidaklah mudah dan berbiaya murah.
Di sisi lain, Amidror menduga bahwa Hizbullah Lebanon juga terhitung ancaman terbesar Israel pada tahun ini, meskipun mereka sedang sibuk di Suriah, tapi ISIS adalah ancaman baru bagi Israel meskipun saat ini masih jauh bagi Israel.
Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel
Demikian juga pihak intelejen Israel mengungkapkan pula kekuatan Hizbullah bahwa Hizbullah telah membentuk kepemimpinan besar dan berhasil menyampaikan kabar-kabar berbahaya kepada Israel, menunjukan bahwa mereka telah melakukan perubahan struktur kepemimpinan terutama dalam bidang militer. (L/K03/P2)