Tel Aviv, 19 Rabi’ul Awwal 1435/22 Januari 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kembali melontarkan ancamannya untuk”memberi pelajaran” terhadap kelompok pelawanan Palestina, Hamas, yang dituding menjadi dalang aksi penembakan roket-roket ke wilayahnya selama ini.
“Israel memiliki kebijakan yang sangat jelas, akan membalas dengan tegas siapa pun yang menyakiti kami”, tandas Netanyahu, pascaserangan roket-roket yang yang diduga ditembakkan dari Jalur Gaza yang terkepung dan ‘mendarat’ di wilayah Israel. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban yang jatuh.
“Kebijakan ini kami ambil pada masa yang tenang di tahun 2013, tahun yang tenteram di sepanjang kurun waktu. Jika Hamas kelompok lainnya telah melupakan pelajaran ini, mereka akan belajar lagi segera”, tambahnya.
Pemerintah Hamas telah mengerahkan pasukan di Gaza untuk mempertahankan gencatan senjata 2012, seperti disiarkan Press TV yang dikutip Mi’raj News (MINA).
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Palestina yang diblokade pada Minggu dan Selasa (21/1) malam, menewaskan sedikitnya dua warga Palestina dan melukai beberapa orang lainnya.
Tel Aviv menyatakan, serangan dari pihaknya merupakan aksi pembalasan atas serangan roket yang dilancarkan kelompok perlawanan Palestina. Israel menggempur Gaza meski gencatan senjata yang ditengahi Mesir sempat mengakhiri serangan delapan hari yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza.
Gaza yang diblokade Israel sejak Juni 2007, menjadi kawasan yang standar hidup warganya terus anjlok diwarnai pula dengan tingginya angka pengangguran dan meningkatnya jumlah warga yag hidup di bawah garis kemiskinan. Rezim apartheid Israel menyangkal hak-hak dasar sekitar 1,7 juta orang di Gaza seperti untuk mendapatkan kebebasan bergerak, membayar upah pekerjaan secara pantas dan pemberian layanan kesehatan dan pendidikan yang memadai.
PBB pada 2011 menyatakan aksi blokade Israel merupakan praktek penghukuman kolektif yangsangat bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) internasional dan hukum kemanusiaan”.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Namun penguasa negara yahudi itu tetap mengabaikan permintaan PBB untuk menghentikan penyerangan terhadap wilayah Palestina yang diblokade.
(T/P012/E02/Mi’raj News))
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza