Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Ancam akan Tindak Keras Aktivis Sumud Flotilla

sri astuti Editor : Arif R - Senin, 1 September 2025 - 09:24 WIB

Senin, 1 September 2025 - 09:24 WIB

37 Views

Ilustrasi kapal Freedom Flotilla (Foto: Press Tv)

Tel Aviv, MINA – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, telah menyiapkan rencana kekerasan baru untuk menyerang aktivis Sumud Flotilla, armada solidaritas Gaza terbesar yang pernah diorganisir.

Menurut Israel Hayom, negara pendudukan tersebut sedang bersiap untuk menghadapi lebih dari 200 aktivis dari 44 negara, yang misinya adalah mengakhiri pengepungan Israel selama 17 tahun di Gaza. Quds News melaporkan.

Ben-Gvir telah mempresentasikan rencananya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pejabat keamanan pada Ahad (31/8). Menurut Israel Hayom, menteri tersebut ingin melangkah lebih jauh dari sekadar penangkapan dan deportasi. Ia mendorong “rencana pencegahan” dengan menghukum para aktivis damai.

Rencana tersebut mencakup pemenjaraan peserta dalam kondisi yang sama kerasnya dengan warga Palestina yang dituduh melakukan ‘terorisme’. Pria akan dikirim ke penjara Ketziot dan wanita ke penjara Damon. Kondisi tersebut akan mengecualikan akses televisi, radio, atau makanan yang layak. Penahanan akan berlangsung lebih lama daripada penangkapan armada sebelumnya.

Baca Juga: Kapal Pertama Global Sumud Flotilla Berlayar dari Tunisia ke Gaza

Israel bermaksud membenarkan tindakan ini dengan melabeli para aktivis sebagai pelanggar “wilayah militer tertutup”. Para pejabat juga berencana menyusun berkas-berkas yang memberatkan mereka, menuduh mereka terkait dengan ‘terorisme’ berdasarkan foto dan asosiasi di masa lalu.

Langkah lain adalah menyita kapal-kapal armada dan mengubahnya menjadi armada polisi. Nasihat hukum yang mendukung nasionalisasi kapal asing telah disampaikan.

Ben-Gvir berpendapat bahwa “perlakuan lunak” sebelumnya terhadap peserta armada gagal menghentikan mereka.

Strategi ini menimbulkan kekhawatiran akan aksi kekerasan di laut. Israel Hayom mengklaim bahwa para aktivis “dapat menantang Israel tidak hanya secara politik tetapi juga secara militer.” Narasi ini biasanya digunakan oleh Israel sebagai dalih bagi Israel untuk menyerang kapal-kapal damai.

Baca Juga: Mantan Panglima IDF Akui Telah Bantai Lebih dari 200 Ribu Warga Gaza

Armada-armada flotila sebelumnya juga menghadapi penangkapan dan penyitaan bantuan yang akan dikirimkan ke Gaza.

Setidaknya ada 20 delegasi Indonesia yang terdiri dari aktivis, dokter, tenaga medis, dan jurnalis yang bergabung pada aksi Sumud Flotilla ini. []

 

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Hubungan Nepal dengan Israel Jadi Sorotan di Tengah Gerakan Antikorupsi

Rekomendasi untuk Anda