Gaza, MINA – Israel mengancam akan melanjutkan “pertempuran intens” di Gaza jika para sandera tidak dibebaskan akhir pekan ini, sementara Hamas menegaskan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata dan menuduh Israel melanggarnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan, “Jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami sebelum Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir, dan IDF akan melanjutkan pertempuran intens hingga Hamas dikalahkan secara tuntas.” Al Jazeera melaporkan.
Ancaman Netanyahu sejalan dengan pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang pada hari Senin mengatakan bahwa “neraka” akan pecah jika Hamas gagal membebaskan “semua” sandera Israel sebelum Sabtu.
Seorang pejabat Hamas yang dikutip oleh kantor berita Reuters mengatakan bahwa para sandera hanya bisa dipulangkan jika gencatan senjata dihormati, serta menolak “bahasa ancaman” dari Trump.
Baca Juga: Hamas dan Otoritas Palestina Puji Perlawanan Arab atas Rencana Trump
“Trump harus ingat bahwa ada perjanjian yang harus dihormati oleh kedua pihak, dan ini adalah satu-satunya cara untuk membawa pulang para tahanan. Bahasa ancaman tidak memiliki nilai dan hanya memperumit keadaan,” kata pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri.
Kemungkinan kembalinya pertempuran di Gaza telah memicu kecaman luas dan ketakutan di kalangan warga Palestina. Dalam serangan Israel selama 15 bulan terakhir di Gaza, setidaknya 48.219 warga Palestina telah dipastikan tewas dan 111.665 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Kantor Media Pemerintah Gaza memperbarui jumlah korban tewas menjadi setidaknya 61.709, karena sekitar 14.000 orang yang hilang dan terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di Gaza kini dianggap telah meninggal.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yordania: Rencana Pembangunan Kembali Gaza Tanpa Mengusir Warga