Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Ancam Tutup Kantor Al-Jazeera di Al-Quds

Ali Farkhan Tsani - Senin, 7 Agustus 2017 - 15:04 WIB

Senin, 7 Agustus 2017 - 15:04 WIB

163 Views

Stasiun Al-Jazeera (NDTV)

aljazeera-300x185.jpg" alt="" width="397" height="245" /> Stasiun Al-Jazeera (NDTV)

Tel Aviv, MINA – Menteri Komunikasi Israel Ayoob Kara pada Ahad (6/8/2017) mengancam untuk menutup stasiun televisi Qatar Al-Jazeera yang berkantor cabang di Kota Al-Quds.

Kara juga meminta pencabutan sertifikat pers wartawan Al-Jazeera, Times of Israel melaporkan.

Langkah tersebut menyusul seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar kantor stasiun televisi tersebut segera ditutup, karena dianggap mengobarkan ketegangan berkaitan isu Masjid Al-Aqsha.

Namun langkah itu akan ditentukan di Pengadilan Israel. Netanyahu mengatakan akan bekerja untuk mengubah undang-undang guna memberlakukan larangan tersebut.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Kara membandingkan adanya blokade oleh Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya setelah terjadinya krisis diplomatik dengan Qatar, sumber Anadolu Agency dikutip MINA.

Dia mengatakan bahwa Israel akan bergabung dengan negara-negara Teluk dan menambahkan, “Negara-negara ini mengatakan bahwa saluran tersebut adalah media ISIS, Hizbullah dan Iran, kami juga mendukung kecenderungan ini.”

Kepala Biro Al-Jazeera di Al-Quds, Walid Omary mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa belum ada pemberitahuan resmi dari pihak Israel sejauh ini.

Pekan lalu, Omary menulis di surat kabar Israel Ha’aretz bahwa tindakan semacam itu akan menjadi “sebuah langkah mundur yang besar.”

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Apa bedanya antara Israel, sebagai negara penganut demokrasi, dengan kediktatoran ini?” tulisnya. (T/RS2/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda