Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Bajak Kapal Kemanusiaan Madleen di Perairan Gaza, AWG: Ini Kejahatan Internasional  

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 10 Juni 2025 - 00:24 WIB

Selasa, 10 Juni 2025 - 00:24 WIB

21 Views

Aktivis kemanusiaan Freedom Flotilla di Kapal Madleen saat disergap tentara Israel . (Foto: X)

Jakarta, MINA – Militer Zionis Israel membajak kapal kemanusiaan Madleen di perairan Jalur Gaza pada Senin dini hari (9/6) waktu setempat. Aqsa Working Group (AWG) menyebut tindakan itu sebagai kejahatan internasional yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional.

Kapal yang membawa 12 aktivis internasional dari kampanye Freedom Flotilla itu disergap secara paksa saat hendak mengantarkan bantuan logistik untuk rakyat Gaza.

Freedom Flotilla bertolak pada 1 Juni 2025 dari Pelabuhan Catania, Italia, dan selama pelayaran melintasi Laut Tengah, kapal Madleen terus mendapatkan gangguan dari drone militer Zionis Israel. Meski menghadapi tekanan, para aktivis tetap melanjutkan misinya.

Setibanya di perairan Gaza, tentara Zionis Israel mengadang dan mengancam akan mengeksekusi mereka jika tetap berupaya masuk. Seluruh aktivis ditangkap dan kapal Madleen disita secara ilegal.

Baca Juga: BNPB: Bencana Banjir Dominasi Priode 16-17 Juli

“Pembajakan ini bukan hanya merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, tetapi juga tindakan ilegal yang mencederai prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia,” ujar Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah dalam pernyataan tertulis yang diterima MINA, Senin (9/6).

AWG mengutuk sekeras-kerasnya serangan dan penculikan terhadap 12 aktivis Freedom Flotilla, yang pada saat itu tengah membawa logistik kemanusiaan untuk rakyat Gaza yang sangat membutuhkan.

“Ini adalah kejahatan yang harus dituntut pertanggungjawabannya. Madleen adalah misi kemanusiaan, bukan agenda politik. Maka tidak semestinya direspon dengan kekuatan militer,” tegas Anshorullah.

Menurut AWG, tindakan brutal ini membuktikan bahwa entitas Zionis Israel adalah musuh kemanusiaan yang nyata dan harus segera dihentikan keberadaannya. Kapal Madleen juga membawa suara solidaritas global untuk Palestina dan menolak bungkam atas genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel.

Baca Juga: Mendag Tegaskan Indonesia Tolak Praktik Transhipment dalam Perdagangan dengan AS

Madleen Freedom Flotilla menjadi bukti bahwa bangsa Palestina tidak sendiri. Entitas Zionis Israel bukan hanya musuh Palestina, tetapi musuh umat manusia,” kata Anshorullah.

AWG menyatakan dukungan penuh terhadap aksi Freedom Flotilla dan menyerukan agar gerakan semacam ini diperluas melibatkan lebih banyak aktivis dari seluruh dunia untuk menekan Zionis Israel dan mendobrak blokade Gaza.

“Jika para pemimpin dunia terus gagal menghentikan kejahatan Zionis, maka biarlah sejarah mencatat bahwa mereka sejatinya juga berperan dalam genosida terhadap bangsa Palestina,” lanjut pernyataan itu.

AWG juga mengkritik keras veto Amerika Serikat terhadap resolusi gencatan senjata permanen di Dewan Keamanan PBB beberapa hari lalu. Bagi AWG, veto tersebut adalah bukti dukungan terang-terangan terhadap penjajahan dan kekejaman yang terus berlangsung di Palestina.

Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Suriah, Tak Hormati Kedaulatan

Sebagai langkah konkret, AWG menyerukan kepada Amnesty International dan organisasi HAM internasional lainnya untuk memberikan perlindungan bagi 12 aktivis yang ditangkap, serta mengawal bantuan kemanusiaan agar tetap masuk ke Gaza.

Di akhir pernyataannya, AWG menyerukan kepada rakyat Palestina khususnya di Gaza untuk terus bersabar, tabah, dan tidak berhenti dalam perjuangan merebut kemerdekaan serta membebaskan Masjid Al-Aqsa dari penjajahan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jateng-Melaka Sepakat Kirim Siswa SMK Belajar ke Malaysia, Beasiswa dan Peralatan CNC Disiapkan

Rekomendasi untuk Anda