Tel Aviv, MINA – Organisasi non-pemerintah Israel Peace Now mengumumkan bahwa Tel Aviv mengembangkan rencana untuk membangun 2.300 rumah ilegal di Tepi Barat
Dalam sebuah pernyataan Selasa (6/8) organisasi itu mengatakan, Komite Perencanaan Israel yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan telah menyetujui rencana tersebut.
Peace Now menambahkan, rencana itu adalah bagian dari kebijakan Pemerintah Israel yang mengupayakan pencaplokan sebagian atau seluruh Tepi Barat dan menghentikan proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara. Anadolu Agency melaporkan.
Pemerintah Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini meningkatkan upaya untuk membangun lebih banyak permukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, terutama sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada 2017.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Otoritas Palestina (PA), Tepi Barat – termasuk Yerusalem Timur – dibagi menjadi Area A, B dan C.
Area A berada di bawah kendali administratif dan keamanan Otoritas Palestina (PA), Area B berada di bawah kendali administratif PA dan kontrol keamanan Israel, sementara Area C berada di bawah kendali administratif dan keamanan Israel.
Selama ini, Israel mencegah warga Palestina untuk menjalankan proyek konstruksi di Area C.
Area C saat ini dihuni oleh sekitar 300.000 warga Palestina yang sebagian besar di antaranya adalah masyarakat Badui dan penggembala yang tinggal di tenda, karavan dan gua.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hukum internasional memandang seluruh wilayah Tepi Barat sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua bangunan permukiman Israel di sana ilegal. (T/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon