Yerusalem, MIN – Selama empat Jumat berturut-turut, polisi Israel mencegah warga Palestina dari luar Kota Tua Yerusalem memasuki Masjid Al-Aqsa yang diberkati dan melakukan shalat Jumat di sana.
Sumber Jerusalemite menyebutkan bahwa hanya 1.500 jemaah yang bisa masuk ke Masjid Al-Aqsa dan melaksanakan shalat Jumat pada 16/10, Palinfo melaporkan.
Selanjutnya, polisi Israel mengeluarkan denda terhadap puluhan jemaah hingga 500 syikal dengan dalih melanggar prosedur virus corona dan keluar lebih dari 500 meter dari rumah mereka.
Ratusan warga Palestina terpaksa melaksanakan shalat Jumat di Gerbang Damaskus
Baca Juga: 60.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
Tentara Israel juga melarang penjaga Al-Aqsa untuk menyediakan air minum bagi jamaah di Masjid.
Dalam Khutbah Jumat, Syekh Muhammad Hussein menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa hanya milik umat Islam dan bukan milik orang lain.
Ia menyerukan ummat Islam mengunjungi Masjid Al-Aqsa untuk melindungi dan mempertahankannya.
Ia juga meminta umat Islam untuk mengunjungi Masjid tanpa melakukan normalisasi dengan Israel.
Baca Juga: Semarak Lentera Ramadhan di Reruntuhan Gaza
“Orang-orang Bayt al-Maqdis (Yerusalem) tidak akan pernah mengecewakan Al-Aqsa dan akan menanggapi setiap serangan di situs suci Islam,” katanya.
Pendudukan Israel menargetkan orang-orang Yerusalem dengan penangkapan, perintah deportasi, dan denda dengan tujuan mencegah mereka mengunjungi Masjid Al-Aqsa dan menjadikannya mangsa empuk bagi pemukim Israel.
Terjadi peningkatan serangan kelompok-kelompok pemukim ilegal Israel ke Masjid Al-Aqsa dengan dalih merayakan Tahun Ibrani. Sebanyak 1.580 pemukim Yahudi menyerbu Masjid Al-Aqsa selama sebulan terakhir. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Ramadhan Sabtu 1 Maret