Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Bayar Influencer Hingga Rp110 Juta per Unggahan untuk Kuasai Sosial Media

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 9 jam yang lalu

9 jam yang lalu

19 Views

Medsos itu seperti dua mata pedang. Jika pengguannya menggunakan untuk kebaikan maka bisa, pun sebaliknya (foto: ig)

Tel Aviv, MINA – Penjajah Israel diketahui menggelontorkan dana besar untuk membayar influencer media sosial hingga $7.000 (sekitar Rp110 juta) per unggahan demi menyebarkan konten pro-Israel di platform seperti TikTok dan Instagram.

Langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya kecaman global terhadap agresi militer Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina sejak Oktober 2023.

Middle East Monitor pada Kamis (2/10) melaporkan, dokumen yang diajukan di bawah Foreign Agents Registration Act (FARA) Amerika Serikat mengungkap, Kementerian Luar Negeri Israel melalui kontraktornya, Bridges Partners meluncurkan kampanye bernama “Esther Project” dengan anggaran sekitar $900.000 untuk 75–90 unggahan berbayar antara Juni–September 2024.

Selain itu, penjajah Israel juga memberikan kontrak senilai $6 juta kepada perusahaan Clock Tower X LLC, yang dipimpin Brad Parscale, mantan manajer kampanye Donald Trump. Kontrak ini menargetkan generasi muda dengan menyebarkan narasi pro-Israel di berbagai platform, sekaligus memengaruhi algoritma mesin pencari dan respons kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT melalui strategi search engine optimisation (SEO) prediktif.

Baca Juga: Ini Kelakuan Jahat Pemukim Yahudi Israel kepada Warga Desa Duma, Tepi Barat

Rencana ini termasuk peluncuran jaringan situs web pro-Israel untuk memengaruhi bagaimana isu Israel-Palestina dibingkai di internet. Dengan membanjiri ruang digital dengan narasi tertentu, opini publik dan bahkan jawaban AI dapat lebih condong pada sudut pandang Israel.

Upaya propaganda digital ini dilakukan saat popularitas Israel merosot, terutama di kalangan anak muda Amerika. Survei terbaru menunjukkan hanya 9 persen warga AS berusia 18–34 tahun yang mendukung aksi militer Israel. PM Benjamin Netanyahu sendiri menyebut ruang digital kini menjadi front paling penting dalam membenarkan perang Israel. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Gaza: Rencana Trump Rampas Hak Palestina

Rekomendasi untuk Anda