Tel Aviv, 21 Ramadhan 1435/19 Juli 2014 (MINA) – Sekitar 400 mahasiswa di Pusat Lintas Disiplin (IDC) Herzliya utara Tel Aviv mendaftar sebagai relawan dalam program propaganda Israel yang didirikan untuk membuat bagus citra Israel melalui berbagai jenis jejaring sosial.
Namun menurut laporan Huffington Post sebelumnya, Israel membayar sekitar 2000 Dolar AS bagi setiap mahasiswa yang melancarkan pesan propaganda dalam mendukung citra Israel di dunia maya.
Lab komputer di universitas swasta IDC itu dipenuhi siswa yang sibuk dengan tugasnya masing-masing dan memainkan peran dalam peperangan Israel dengan pejuang Hamas di Jalur Gaza sejak dua minggu terakhir, sebuah media Australia smh.com melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (19/7).
Sebagian dari mereka memiliki tugas dan tanggung jawab yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ruangan yang diberi nama “Ruangan Advokasi” ini dipenuhi anak muda yang bekerja mulai dari mendesain gambar, komik provokasi, gambar tuduhan kepada pejuang Palestina, dan mahasiswa yang siap menerjemahkannya ke dalam banyak Bahasa.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Di dalam “Ruangan Advokasi” terdapat tim yang menerjemahkan pesan dari bahasa Ibrani ke dalam 30 bahasa dan tim grafis yang membuat grafik dan gambar yang akan disebarkan melalui Facebook dan Twitter, kata mahasiswa IDC Igal Raich (23).
Terinspirasi peran media sosial selama Arab Spring di Timur Tengah dan didorong oleh dukungan dari pemerintah Israel dan Angkatan Pertahanannya, para mahasiswa “propagandis” itu mengklaim telah menutup banyak laman facebook yang mendukung perjuangan Palestina.
“Sekolah memberi kami laboratorium komputer untuk bekerja dari pukul sembilan pagi sampai delapan malam,” tambah Raich yang pindah dari Kanada untuk kemudian masuk ke militer Israel.
Ada juga bagian editing video dan tim ‘Komentar’ yang, menurut Raich, memantau media sosial untuk mencari fakta-fakta yang dibuat para pendukung perjuangan Palestina di jejaring mereka.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Raich mengatakan mahasiswa Israel juga memainkan peran yang sama selama operasi Israel “Pilar of Defence” pada 2012 lalu terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang menyisakan ratusan orang meninggal dunia waktu itu.
Menurut angka universitas, 1600 mahasiswa bergabung untuk menyebarkan pesan propaganda untuk lebih dari 21 juta orang dari 62 negara dan dalam 31 bahasa. Kantor Perdana Menteri Netanyahu, Menteri Luar Negerinya, dan Angkatan Pertahanan mengapresiasi upaya universitas yang sukses dalam memudahkan kerja militernya.
“Kami terus mendapatkan laporan terbaru dari kantor Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri karena mereka tahu kita berhasil dalam apa yang sedang kita lakukan,” tambah Raich. (T/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon