ISRAEL BEBASKAN TAHANAN MOGOK MAKAN KHADER ADNAN

Tepi Barat, 26 Ramadhan 1436/13 Juli 2015 (MINA) –  membebaskan salah satu tahanan , , dari penjara menyusul kesepakatan bulan lalu di mana dia setuju untuk mengakhiri 56 hari .

Adnan melakukan aksi mogok makan disebabkan ketidakadilan penjajah Israel terhadap dirinya yang menahan tanpa pengadilan. Israel takut ancaman kematiannya bisa mengakhiri gencatan senjata Gaza atau memacu kekerasan lebih lanjut, sumber Tepi Barat melaporkan.

Adnan, 37, telah dirawat dalam kondisi kritis setelah menolak makanan sejak 4 Mei lalu. Israel membebaskannya pada Ahad (12/7) dinihari, tanggal yang disepakati sebelumnya untuk pembebasannya, demikian Wolrdbulletin melaporkan.

Israel menangkap Adnan pada Juli tahun lalu untuk kali ke-10 kalinya, menahannya tanpa pengadilan disebut penahanan administratif. Israel beralasan bahwa penahanan itu dilakukan sebagai upaya keamanan untuk mencegah kekerasan.

Sebelumnya, Adnan juga sudah melakukan aksi mogok makan selama 66 hari pada 2012 untuk memprotes penahanannya. Ia akhirnya dibebaskan pada akhir protesnya. Ia hanya mau makan vitamin dan garam dalam aksi itu.

Adnan, ayah dari enam anak di Kota Jenin, Tepi Barat. Ketika Adnan kembali ke rumah, keluarganya amat bahagia. Adnan mengakhiri mogok makannya pada 28 Juni lalu setelah Israel setuju untuk membebaskannya ketia ia dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Israel.

Israel telah berusaha untuk mencegah mogok makan dengan memberlakukan undang-undang larangan tahanan untuk mogok makan, tapi upaya itu mendapat hambatan, seperti kecaman oleh serikat dokter nasional, yang mengatakan itu melanggar komitmen etis.

Adnan, dikenal sebagai sosok pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat, wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967, di mana Palestina mencari sebuah negara merdeka. Seperti Hamas, Jihad Islam menentang kesepakatan damai antara Palestina dan Israel dan pendukung penghancuran Israel. (T/P011/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.