
Pemerintah Israel berencana mengambilalih wilayah perairan yang dalam sengketa dengan Lebanon untuk investasi gas dan minyak.
Lebanon, 23 Jumadil Akhir 1438/ 22 Maret 2017 (MINA) – Pemerintah Israel berencana mengambilalih wilayah perairan yang dalam sengketa dengan Lebanon untuk investasi gas dan minyak, Ynet News melaporkan pada Selasa (21/3).
Daerah tersebut diyakini kaya sumber daya alam dan telah menjadi perdebatan antara Israel dan Lebanon selama bertahun-tahun, dimana AS dan PBB mengalami kegagalan untuk menyelesaikan sengketa itu, demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan dan dikutip MINA, Rabu.
Ynet News juga melaporkan, RUU tersebut “bertujuan untuk mengklaim kedaulatan Israel atas wilayah tersebut, terutama untuk tujuan sumberdaya alam seperti minyak dan gas.”
Namun, tidak disebutkan kapan RUU akan disahkan oleh Knesset (parlemen). Menurut situs berita Israel, daerah tersebut merupakan segitiga seluas 800 kilometer persegi.
Baca Juga: Tewaskan 12 Orang, Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
Hukum maritim internasional berupaya untuk menyelesaikan sengketa tersebut dengan membagi wilayah perairan antara negara-negara yang disengketakan oleh kesepakatan bersama berdasarkan pada “titik tengah” antara kedua negara.
Israel mengklaim, Lebanon telah merusak status quo dengan iklan tender untuk mencari sumber daya alam.
Sarana yang pemerintah Israel ingin tentukan yaitu perbatasan maritim dengan Lebanon. Segitiga itu dianggap oleh Tel Aviv sebagai wilayah Israel. (T/R12/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Tewaskan Satu Warga