Tepi Barat, MINA – Otoritas pendudukan Israel telah mengajukan rencana untuk membangun 7.157 unit permukiman baru di daerah E1 yang akan membagi dua perbatasan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Hal itu adalah bagian dari janji aneksasi yang dibuat oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada mitra sayap kanannya dalam koalisi pemerintah. Dikutip dari MEMO, Ahad (26/2).
Menurut The Times of Israel, Subkomite Perencanaan Tinggi Administrasi Sipil bersidang untuk pertama kalinya pada Rabu dan Kamis sejak pembentukan pemerintahan baru, memajukan rencana membangun 7.157 permukiman baru.
Rencana tersebut termasuk 5.257 rumah di 35 permukiman yang telah diselesaikan melalui tahap perencanaan sebelumnya, bersama dengan 1.900 rumah yang menerima persetujuan akhir untuk konstruksi.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Angka yang disetujui melalui dua tahap tersebut, melampaui jumlah unit pemukiman yang maju pada tahun 2022 (4.427) dan 2021 (3.645).
Sementara itu, pada Kamis, Pengawas Permukiman Peace Now menuduh otoritas Israel menghancurkan setiap peluang untuk solusi politik dan perdamaian.
Peace Now menggambarkan tindakan ini sebagai bagian dari rencana aneksasi Tepi Barat Palestina yang diduduki, dan merupakan tindakan apartheid.
“Pemerintah aneksasi ini tampaknya terus bertindak sesuai rencana sistematis yang menyeret kita ke dalam realitas apartheid,” pungkas Peace Now. (T/Hju/R1)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant