Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Berencana Cegah Kapal Bantuan Freedom Flotilla Dekati Pantai Gaza

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Gaza, MINA – Penjajah Israel berencana mencegah kapal Madleen, yang berlayar dari Italia untuk menembus blokade di Jalur Gaza, agar tidak mendekati atau berlabuh di wilayah pesisir tersebut.

Menurut penyiar publik KAN, Kamis (5/6), Tel Aviv awalnya berencana untuk mengizinkan kapal tersebut berlabuh di Gaza selama tidak menimbulkan ancaman keamanan. Namun, penjajah Israel kemudian berubah sikap dan memutuskan untuk sepenuhnya melarang kapal mendekat demi menghindari “penciptaan preseden.”

Kapal Madleen, yang berafiliasi dengan Koalisi Freedom Flotilla (FFC), berangkat dari pelabuhan Catania di Pulau Sisilia, Italia selatan, pada Ahad (1/6), dengan tujuan menembus blokade yang diberlakukan penjajah Israel di Gaza.

Menteri Pertahanan penjajah Israel Yisrael Katz dijadwalkan bertemu dengan pejabat militer senior untuk memutuskan langkah terhadap kapal dan para penumpangnya, menurut laporan KAN.

Baca Juga: Penjajah Israel Akui 10.000 Tentaranya Tewas atau Terluka di Gaza

“Skenario yang dipertimbangkan termasuk mencegah kapal mendekat dan membiarkannya terombang-ambing di laut, atau mengawal kapal ke pelabuhan Ashdod dan menangkap para aktivis di sana,” kata penyiar itu.

Kapal membawa relawan dari berbagai negara, termasuk anggota Parlemen Eropa asal Prancis-Palestina Rima Hassan dan Greta Thunberg. Bantuan yang dibawa mencakup susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk sanitasi perempuan, kit desalinasi air, pasokan medis, kruk, dan prostetik anak-anak.

“Ini adalah aksi damai perlawanan sipil. Semua relawan dan kru di kapal Madleen telah dilatih untuk non-kekerasan,” ujar FFC dalam pernyataannya.

Sebelum keberangkatan, Thunberg menyebut misi ini sebagai “misi sipil simbolis” untuk menentang blokade Israel.

Baca Juga: Hamas: Utusan AS Setuju Usulan Gencatan Senjata Gaza, tapi Menyerah pada Israel

“Jika masih ada secercah kemanusiaan, kita harus berjuang untuk Palestina. Saya di sini karena ini adalah kewajiban,” ucapnya.

Kapal diperkirakan akan mencapai pesisir Gaza dalam waktu sekitar satu pekan, meskipun berisiko tinggi dicegat oleh pasukan Israel di perairan internasional.

Pelayaran ini mengikuti upaya serupa pada awal Mei, ketika kapal FFC lainnya, Conscience, diserang oleh drone Israel di perairan internasional, menyebabkan kebakaran dan kerusakan pada lambung kapal. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: PBB Serukan Investigasi atas Pembunuhan Israel terhadap Pencari Bantuan Gaza

Rekomendasi untuk Anda